Jumat, 09 November 2012

Nunggu Gerak

Ini adalah percakapan panjang lebar antara gue dengan Nizam (salah seorang temen gue di TIN 48). Bertempat di LSI saat tidak sengaja bertemu untuk mengerjakan tugas TPDT (walopun ternyata banyak banget anak TIN 48 yang ke LSI hari itu untuk mengerjakan segala jenis tugas mulai dari TPDT, K3, nyicil ABPA, dan lainnya, padahal hari itu masih berada dalam rangkaian UTS yang tak kunjung usai).

Sebenernya percakapan hari itu cuma berawal dari Nizam yang fudul dengan temen sekelompok K3 gue siapa aja. Setelah Nizam melihat cover tugas K3 gue di laptop, lalu malah beralih ke hal yang ga nyambung.
"Emang kelompok K3 Dila siapa aja? *ngeliat cover tugas* Oooooooh *mengangguk dengan ekspresi pitakoleun*. Oiya, gue bisa nebak tangan itu tangan Dila karena itu *ngelirik halus ke jari tengah kiri gue*. Cincin."
Selama dua detik gue sempet ga nyambung kalimat terakhir Nizam ngomongin apa.

Lalu percakapan berlanjutlah hingga..
"Kalau gue, ya itu jadi visualisasi mimpi, bukan banyak flash back-nya karena flash back gue.. Yaa.."
"Iya, cukup tau kok, Zam.."
"Kok bisa tau, Dil?"
"Hehe, Dila kan kenal yang PPSDMS lumayan banyak"
Dan Nizam cuma senyum meringis.

"Tapi, Zam, yaaaa gue seru aja dengerinnya. Jadi ada kenangannya. Ada yang bisa diceritainnya. Lah kalo cerita kecilnya gue mah lurus-lurus aja, biasa banget."
Lalu Nizam akhirnya bercerita tentang masa kecilnya, hingga bercerita tentang alasannya ikut PPSDMS.

Ada beberapa bagian yang diceritakan, lalu gue skip sebari berkata "Iya, udah tau kok, trus *disesuaikan dengan cerita yang gue tau* kan?".Dan Nizam hanya dapat mengulang kalimat yang sama beberapa kali "Kok bisa tau sih, Dil?". Lalu gue membalas dengan kalimat yang sama di tiap jawaban "Hehe, Dila kan kenal yang PPSDMS lumayan banyak."

Hingga pada..
"Kan Dila udah pernah bantuin bikin visualisasi mimpi nih. Trus, ayo bikin, Dil, untuk diri sendiri."
"Haha, ga tau nih, ga bisaeun soalnya."
"Bikin aja, Dil. Gue aja yang tadinya ga bisa, itu juga baru pertama kalinya bikin video, yaaaaa sekarang nambah skill-nya, jadi bisa."
Gue cuma nyengir.
"Iya sih, nunggu niat."
"Jangan nunggu niat, Dil. nunggu gerak."

Lumayan jleb. Jleb banget malah. Tapi udah lama ga ada yang nge-jleb-in untuk urusan-urusan kayak gini. Dan gue sangat berterima kasih ke Nizam untuk hal itu.

Mungkin Nizam bener. Bener banget malah. Harus gerak dulu, jangan cuma niat doang. Tapi mungkin hal yang akan gue lakukan pertama kali bukan bikin visualisasi mimpi karena sebenernya udah banyak wacana yang terhenti di niat. Penyebabnya ya itu tadi, ga ada geraknya, jadi ga maju-maju.

Tidak ada komentar: