Minggu, 29 Agustus 2010

Gw Memang Beda

Salju Gurun

Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hujau warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang mengangis rindu jika kau mati layu.

Di lansekap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekadar bergerak dua inci.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau... berbeda.
[Dee, 1998]

Jika kau merasa di sekelilingmu gelap, tidakkah kau curiga bahwa Allah mengirimmu untuk menjadi cahaya.
[tulisan di papan tulis sekret DKM]


Terserah apa yang mau orang lain katakan terhadap gw. Gw bangga menjadi diri gw apa adanya. Tak apa jika gw ga bisa diterima di lingkungan ini. Karena gw memang beda. Gw berbeda, karena gw berada di jalan yang diridhoi-Nya.

Gw adalah garam yang ga akan meleleh pada suhu 100 C. Beri gw tekanan yang lebih, beri gw suhu yang lebih jika kalian ingin menjatuhkan gw. Tapi ga semudah itu. Titik leleh garam adalah 810 C. Dan gw punya Allah sebagai penolong gw.

Ya Allah..
Mudahkan aku dalam menjalani segala urusanku.
Tunjukkanlah selalu padaku,
bahwa yang benar itu benar, dan yang salah itu salah.

Ya Allah..
Telah kualihkan fokus diri ini.
Mudahkanlah urusanku dalam menggapai tujuanku yang baru.
Aku takkan lelah berdoa,
karena aku percaya,
Engkau Maha Tahu,
dan Engkau Maha Penepat Janji.

Senin, 16 Agustus 2010

Jangan Berakhir :)

Bagi yang ga ngerti ada cerita apa karena di post ini cuma ada fotonya doang silakan buka blognya Ndu.
Klik di sini.














Percaya atau enggak, itu tuh Ipol lagi ketawa
gara-gara Amir ngegaring




Makannya udah kayak apa tau




Model pada foto ini adalah Nabil, tapi coba liat
rada ke atas deh, ada Monox dan Amir
yang lagi senyum, padahal ga ke-foto












Ngapain Asu bawa-bawa teko?






Sahabat Kecil
Ipang

Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi

Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa dibeli

Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya

Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi

Janganlah berganti
Janganlah berganti
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini

Baru saja kita mulai melangkah bersama untuk mengejar impian..
Tak sanggup rasanya membayangkan setahun ke depan,
Karena di setiap perjumpaan, maka ada perpisahan..

Tapi, seharusnya itu bukan perpisahan,
Hanya semakin melebar..

Lagipula..
Rasi bintang yang cantik disusun oleh bintang-bintang yang jaraknya berjauhan..

Rabu, 11 Agustus 2010

Lagi-lagi Merasa Tertampar

Mumpung liburan, tadi pagi gw beberes kamar. Di samping itu, ada alasan aneh lain sih kenapa gw beberes kamar di hari pertama puasa ini, yaitu karena gw bisa demam kalo gw ga keringetan selama tiga hari oke, gw tau itu aneh, tapi ga usah komplain.

Di tengah kesibukan beberes kamar, gw menemukan dua buah map lagu waktu jaman gw masih les nyanyi. Lalu, gw buka-buka deh mapnya, dan gw akhirnya melihat lagu itu, lagu yang banyak banget kenangannya.
Ayun Langkahmu

Elfa Secioria

Ayun langkahmu
Sambut harimu
Mentari t'lah lelah menunggu

Gapai harapmu
Gapai citamu
Buanglah angan-angan semu

Dekaplah erat masa lalumu, kawanku
Dan rengkuhlah masa depanmu tanpa ragu

Pastikan pilihanmu 'tuk maju
Buanglah semua rasa putus asa

Dekaplah erat masa lalumu, kawanku
Dan rengkuhlah masa depanmu tanpa ragu

Pastikan pilihanmu untuk maju
Hidup penuh tantangan
Hadapilah rintangan
Tiada yang mudah di dunia

Kegagalan, keberhasilan manusia
S'lalu datang silih berganti

Jangan sampai kekecewaan di dada
Menahan ayunan langkahmu

Kenapa teks lagunya gw bold semua?
Karena semua kata-katanya itu penting dan ngena banget di keadaan gw sekarang. Dan ekstrem-nya, saat membaca dan meresapi teks lagu itu tadi pagi, gw bukan hanya merasa tertampar, tapi udah berasa digebukin.

Kenapa gw bilang itu lagu banyak kenangannya?
Karena saat nyanyi lagu itu bersama anak-anak Elfas se-Jabodetabek gw berkenalan dengan seseorang yang kini udah lulus dari Smansa Depok, berkenalan sama orang yang kini dia udah jadi mahasiswa di Fasilkom UI, berkenalan dengan seseorang yang ternyata jadi motivator terbesar gw ikutan astro.
Rama Dwiyana Putera
ini blognya

Jadi inget sms-sms antara gw dan Rama waktu sekitar Februari 2009, jamannya seleksi olim tingkat Smansa waktu gw masih kelas X
"Ram, doain gw ya! Gw mau ikutan seleksi olim di Smansa"
"Iya, amiin. Doain gw juga ya!! Tapi gw mah udah lolos tingkat Smansa. Emangnya lu ngambil pelajaran apa?"
"Gw ngambil mate, lu emangnya ngambil apa?"
"Beuh, susah mate mah, mendingan kayak gw dong, astronomi.."
"Emangnya astronomi gampang?"

"Ga gampang juga sih, tapi alhamdulillah taun lalu gw udah sampai nasional, walopun ga dapet medali. Makanya doain taun ini ya.."
"Ga gampang aja tapinya udah nyampe nasional. Emangnya astro belajar apa aja?"
"Belajar tentang bintang-bintang, planet, matahari, galaksi, pokoknya seru deh!! Yang paling serunya lagi tuh tes waktu OSN-nya malem-malem sambil neropong bintang."

Dan hasil olim tingkat Smansa waktu gw kelas X adalah, boro-boro gw olim mate tingkat kota, di tingkat Smansa udah ga lolos..
Gubrak

Sedangkan Rama, dia dapet perak nasional *eh, perak kan lu :p*

Ada satu hal yang mau gw sampaikan ke seorang Rama Dwiyana :
Ram, makasih banget sms lu sukses ngebuat gw penasaran sama astro.

Astro sukses mengubah hidup gw. Mengubah cara pandang gw. Mempertebal keimanan gw. Mengenal seseorang yang di saat bersamaan menjadi rival sekaligus partner. Membuat gw menemukan sahabat-sahabat sejati gw, yang ga pernah berenti-berenti men-support gw buat ikut astro. Mengerti tentang arti pengorbanan. Dan yang paling penting, menemukan dinamika dan daya tarik dari sederet ruangan yang berada di sisi paling utara Smansa :)

Semoga kuliah lu selalu dimudahkan oleh-Nya.
Semoga doa-doa lu selalu dikabulkan oleh-Nya.
Biar ilmu komputer dan astro lu bisa bermanfaat, lu nanti bikin software tentang astro aja *udah mulai ga nyambung*
Semoga dapat selalu menjadi bintang Alpha dalam konstellasi kehidupan apapun *kalo ada yang baca ini dan ga ngerti, makanya belajar astro :)*

Dan untuk lagu "Ayun Langkahmu" :
Oke, ini janji gw, gw bakal aplikasiin lirik-liriknya di kehidupan gw mulai dari sekarang.

Minggu, 08 Agustus 2010

Behind the Scene Bintur XXI, Unforgetable Moment

Kemarin tuh pada hari Jumat-Sabtu, tanggal 6 dan 7 Agustus 2010 ada Bimbingan Instruktur (Bintur) untuk angkatan XXII, dengan XXI tercinta sebagai panitianya.

Pada saat kita berkumpul untuk membahas makanan yang harus dibawa dan lain-lainnya, mau ga mau kita harus flash back ke zaman setahun yang lalu, saat kita Bintur.

And here the story goes..

Kita akan Bintur pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 8 dan 9 Agustus 2009, dan tugas-tugas Bintur diumumnkan pada hari Jumat, tanggal 7 Agustus 2009, saat kumpul siang setelah shalat Jumat. Lalu kita sepakat untuk menjadikan rumah Anna sebagai basecamp pada hari Jumat itu.

Akhirnya kita semua bersama-sama pada ke rumah Anna untuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Nicko dan Radit sebagai orang bermotor bertugas nganterin Siescha dan Manda untuk ke pasar dan cari barang-barang. Ayu dan Oki sebagai orang paling banyak duit menyumbangkan uang mereka untuk nombokin barang-barang yang akan dibeli, yang nanti ujung-ujungnya digantiin sama XXI yang lainnya. XXI lainnya menetap di rumah Anna dan mengerjakan ID.

Untung aja anak-anak yang pada ke pasar punya sistem 'Nemu Barang-Terus Pulang' jadinya mereka beberapa kali bolak-balik ke pasar dan membawa barang-barangnya ke rumah Anna, sehingga kita yang pada di rumah Anna bisa merapikan dan memasukkan ke kantong plastik dengan warna yang telah ditentukan.

Kerjaan gw ga jauh-jauh, ngitungin barang-barang. Gw yang ngitungin kacang ijo 210 butir, yang selanjutnya jumlahnya dikira-kira dan dijadikan acuan untuk kacang ijo lainnya. Gw juga yang ngitungin 21 pacar cina merah dan 21 pacar cina putih, serta 21 leunca.

Di rumah Anna tuh kita ngerjain sambil ga berenti-berenti ketawa. Ada Ipol yang bergelimang pete. Ada yang komplain gara-gara namanya salah tulis di ID. Ada yang motong-motongin wortel, timun, dan sejenisnya. Ada yang malah nonton TV sambil bantu doa. Bahkan ada juga yang malah mainin kwetiau.

Setelah lumayan sore dan udah ada banyak banget kantong plastik yang berisi bahan-bahan makanan, lalu kita bingung, gimana cara ngebawanya? Untung aja Manda sore itu bakal dijemput, dan seluruh barang-barang itu kita taro di mobil Manda sambil ngomongin buat besok.

Akhirnya kita sepakat menjadikan rumah Siescha sebagai basecamp esok hari. Kita bakal kumpul dulu di rumah Siesha jam 9 untuk persiapan terakhir.

Pada keesokan harinya, ternyata gw lagi-lagi dateng paling pagi, dan kerjaan gw sepanjang hari adalah bolak-balik antara rumah Siescha dan jalan raya, via gang tempat dia tingal, gara-gara banyak XXI yang ga tau rumah Siescha.

Setelah kita semua me-review materi yang didapat selama Pra-Bintur, akhirnya sebagian dari XXI pada numpang tidur dulu di rumah Siescha karena kita yakin nanti malam pasti susah tidur. Gokilnya, hari itu tuh ada penyergapan Amrozi cs oleh Densus 88, dan kita-kita yang ga pada tidur tuh kerjaannya ngobrol-ngobrol ngalor-ngidul dan ketawa-ketawa sambil nonton TV yang menayangkan penyergapan tersebut.

Salah satu orang yang tidurnya paling kebo siang itu adalah Monox, dan setiap dia ngedenger ada suara ribut-ribut, dia akan bangun dengan muka beler dan berkata :
"Ada apa? Ada apa? Amrozi udah ketangkep?"
Padahal tuh kita lagi asik ngobrol..

Rada siang, Manda dateng naik mobil dan ngebawa bungkusan-bungkusan plastik yang kita titipin kemarin. Oya, satu lagi, Manda juga membawa Pristin, nama merek air minum isi ulang milik dia. Dan sukseslah Bintur XXI disponsori oleh Pristin..

XXI diberi instruksi untuk berkumpul pada pukul 16.21 di sekolah dan datang secara bersama-sama. Akhirnya, setelah shalat Ashar, kita bergegas ke kosan Tita buat menaruh barang-barang berharga yang tidak boleh dibawa. Di kosan Tita, palu XXI punya ide gokil, yaitu menyusun barisan biar nanti ga ribet lagi kalo udah Bintur.

Akhirnya, terbentuklah tiga jenis barisan, yaitu, barisan saat laporan, barisan saat orang yang laporan udah masuk barisan, dan yang tergokil adalah barisan kalo nanti malemnya Bayu datang. Itu seru banget.. Walaupun ujung-ujungnya ga diaplikasikan dengan sempurna.

Saat di sekolah, kita tiba dengan telat 2 menit. Lalu baris di Lapangan Dalam dan mendapat sebuah pertanyaan yang lumayan membuat gelagapan :

"Apa filosofi dari ID kalian?"
Dan ditunjuklah seseorang yang beruntung, yaitu Lulu Amanda, untuk menjawab pertanyaan itu. Gw shock banget ngedenger pertanyaan kayak kitu, secara, kita emang ga bikin filosofinya apa..

Applause ga berenti-berenti dari dalam hati gw untuk Lulu karena berhasil mengarang filosifi ID kita dengan gemilang.

Lalu kita pun masuk barak, dan ada sebuah kejadian yang menurut gw cukup menggemparkan di barak cewek. Binturnya kan belum mulai, tapi ada seseorang yang luar biasa loyal kepada Pandawa 16 dari angkatan XXI, yang beberapa bulan ke depannya dia menjadi seorang Anggota Sejati Binlat, tiba-tiba pingsan dan pingsannya itu masuk ke kolong meja.. Gokil..

Trus ada juga kejadian gokil lainnya, jadi tuh seri XXI saat itu ada sekian ribu sekian ratus tiga puluh. Dan ditanya oleh Teh Libna :
Teh Libna : Hey, kalian mau ngebayar seri kalian berapa? Seri kalian tuh udah terlalu banyak, Dek!!
Tita : *dengan tegas dan tidak berdiskusi dengan XXI sebelumnya* Siap, Teh. Kami mau bayar 30 seri!!
Teh Libna : Hey, kalian harus berapa kali push up kalo mau bayar 30 seri!..
Gw : *dengan kemampuan menghitung lumayan cepat yang dianugerahkan oleh Allah SWT* Siap. 480 push up!!
Tiba-tiba gw merasa ruangan barak itu langsung sunyi, dan gw yakin, orang-orang yang ada di barak sedang mengitung.
Teh Libna : *menunjuk ke arah gw dengan muka galak, tapi sempet freeze sekitar 4 detik, dan gw yakin dia sedang ngitung saat itu* Iya!! Benar kata teman kalian!! 480 push up!! Kalian sanggup, Dek?
Haha.. Sekarang, insiden itu menjadi obrolan yang everlasting bersama XXI..

Lalu saat makan malam, ada beberapa insiden yang terjadi. Ada behel Oki yang karetnya lepas. Ada juga Aya yang sakit gigi. Yang ter-enggak banget adalah gw, gigi gw patah..
Lu emang aneh Dil..

Sebenernya ada kejadian luar biasa gokil antara Monox dan Radit saat makan, tapi ga bakal gw tulis di sini karena membahayakan nama baik Monox.

Saat makan, ada juga Ipol yang tiba-tiba lari ke arah Radit. Haha.. itu keren banget, Pol.. Gw suka gaya lu.. *XX dan XXI yang ikut Bintur pasti tau apa yang dilakukan Ipol*.

Oya, kalo yang insiden antara Monox dan Radit gw tulis percakapannya di sini tanpa mencantumkan body language yang dilakukan saat itu, maka akan menjadi seperti ini :
Monox : Emmmmh.. emmmmh..
Radit : Emmh.. emmh.. emmh..
Monox : Hoek..
[Silakan diterka apa yang sebenarnya sedang terjadi]
Ajaib lu, Nox..

Wah..
Ga habis-habis kalo cerita tentang Bintur XXI.

Saat dibangunin dari tidur juga lucu. Jadi tuh kita tidur di atas meja dengan Tita berada di atas kepala gw, Nabil berada di atas bahu kanan gw, serta Ipol yang tidur secara diagonal dan kakinya yang hanya berada beberapa cm dari pinggang gw dipadukan dengan gw yang tidur di pinggir meja. Saat dibangunin, mungkin pada kaget gara-gara masih asik tidur, mereka bertiga serentak kaget, dengan badan mereka yang tersentak, secara tidak langsung mereka bertiga menendang gw, dan gw jatuh dari meja.

Saat masih berusaha berdiri sambil rada kesakitan, ditambah lagi seseoraang yang berkata..
Seseorang-Yang-Gw-lupa-Entah-Siapa : Hey, kamu, lama banget sih baris gitu doang..
Pengen rasanya gw berargumen bahwa gw baru saja jatuh..

Ada juga insiden gokil yang terjadi di sebuah ruangan yang berlangsung setelah kita dibangunkan dari tidur. Tokohnya adalah temen gw yang pingsan saat di barak tadi, sorang purna, dan temen gw satu lagi yang IDnya jatoh. Itu tuh gokil..

Ada juga tes mengenai kepekaan jadi instruktur..
Ini yang paling gokil sepanjang masa!!!!
Gw menuruti komando yang diberikan oleh seseorang yang mengendarai motor saat memberi komando kepada gw..
Aneh lu, Dil..

Banyak banget deh behind the scene Bintur XXI..

Ada yang jadi dirigen dan malah jalan ke tengah lapangan.

Ada yang pas pagi-pagi dan ada lagu Heal The World.

Ada juga makanan saat sarapan yang nempel di kaca mata gw yang mengakibatkan gw tidak memakai kaca mata setelahnya.


Pokoknya..
XXI is the best lah..
Sayang XXI selalu :)