Minggu, 27 Juli 2014

Hisab, Rukyat, dan Perhitungan Penanggalan Hijriyah

Pertama-tama, gue akan mencoba menjelaskan dulu apa itu hisab dan rukyat. Simpelnya, hisab itu metode penentuan menggunakan perhitungan sedangkan rukyat itu melalui pengamatan.

Berikutnya akan gue ceritakan sedikit mengenai fenomena bulan. Bulan itu periode rotasinya sama dengan periode revolusinya mengelilingi bumi. Karena itu bulan tiap harinya akan terlambat muncul sekitar 50 menit karena kejar-kejaran antara rotasi dan revolusi itu tadi (mungkin untuk lebih jelasnya someday akan gue ceritakan di Astrofact, insya Allah).

Bulan dan benda langit lainnya akan terbit dari timur dan tenggelam di barat. Mengacu pada cerita awal gue mengenai bulan tadi, itu mengapa pengamatan di daerah yang lebih barat akan menghasilkan jarak bulan-matahari yang lebih besar dibanding pengamatan di timur.

Penanggalan hijriyah itu berdasarkan pergerakan bulan. Karena bulan baru muncul tiap 29,5 hari maka di penanggalan Hijriyah itu varaisi jumlah hari dalam setahun ada yang 29 dan ada pula yang 30.

Kalau kata Rasul mah,
Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang maka genapkanlah (istikmal) menjadi 30 hari.
Makanya kalau galau mending 30 hari puasanya, hehe.

Indonesia berada 4 sampai 6 jam lebih awal daripada Saudi Arabia (tergantung dari WIB atau WIT)?
Heummmm, gue jadi kadang ragu.
Atau sebenarnya kita justru telat 18-20 jam?

Actually, fakta bahwa misal di Arab lebaran besok tidak bisa semata-mata dijadikan acuan bahwa kita juga lebaran besok. Kalau secara rukyat dan hilal belum memenuhi, trus kita bisa apa?

Instruksi Rasul adalah 'melihat hilal', itu berarti rukyat. Kenapa rukyat? Karena seeing is believing *ini gue sotoy*. Orang Arab jahiliyah kalau dikasih perhitungan mengenai pergerakan bulan-matahari-bumi setiap awal Ramadhan adanya sih akan malah ogah sepertinya *ini gue lebih sotoy*.

Rukyat kini sering dilakukan astronom (dan stakeholder seperti ulama serta kemeterian agama) menggunakan telesokop dan perangkat astronomi. Upaya rukyat terkadang menjadi seliwer karena bisa jadi kondisi langit tidak memungkinkan untuk pengamatan semisal mendung dan berawan.

Bisa juga karena 2 derajat itu tipis banget bro..
Kalau kata Stellarium (software astronomi) sih keadaan pas matahari terbenam tadi sore itu seperti ini.

Dengan setting tanpa atmosfer
Kalau jarak antargaris horizontal itu 10 derajat (itu ada keterangannya di sebelah kiri), maka jarak bulan-matahari di gambar itu bisa dikira-kira sendiri, udah lebih dari 2 derajat kok.

Pada kenyataannya kita hidup dengan atmosfer bro. Kalau ada atmosfer maka akan ada cahaya yang dibiaskan dan lalala lainnya sehingga akan jadi makin seliwer.

Begini penampakannya kalau ada atmosfer
Ga keliatan kan?
Makanya jangan suka sewot kalau di awal Ramadhan pemerintah belum mengumumkan kapan tarawih meskipun udah lewat dari jam 7 malem atau kalau di akhir Ramadhan pemerintah juga masih belum bisa mengumumkan kapan Idul Fitri.
Hehehe..

Mulai dari 2010, gue juga suka penasaran sendiri tentang hilal dan tiap tahun akhirnya gue cek di Stellarium. Jatohnya mungkin jadi hisab karena software itu (gue yakin) dibikin dengan perhitungan cermat dan lalalala lainnya.
Hehe..

Info lainnya..
Mengapa Muhammadiyah start Ramadhan-nya suka beda dengan pemerintah?
Jadi gini, Muhammadiyah memakai prinsip bahwa yang penting matahari sudah terbenam lebih dahulu daripada bulan.

Sedangkan pemerintah bersama menter-menteri agama lain di Brunei, Malaysia, dan Singapura (Sesama warga ASEAN masa iya lebarannya beda-beda? Makanya ngitungnya barengan, so swit kan :3 *apa lu teh --"*) menambahkan prinsip lain, yaitu..
Pada saat Matahari terbenam, ketinggian (altitude) Bulan di atas cakrawala minimum 2 derajat
(Wikipedia, 'Hisab dan Rukyat', diakses pada 27 Juli 2014 ba'da maghrib)
Kenapa ada penambahan 2 derajat segala? Eummm, biar lebih pasti aja sepertinya mah.

Ketika matahari sudah terbenam lebih dahulu daripada bulan padahal jaraknya belum 2 derajat, hal itu sudah bisa dikatakan bulan baru oleh Muhammadiyah. Sedangkan oleh pemerintah belum. Makanya start Ramadhan dan Syawal-nya suka beda-beda.

Semoga ga pada bingung lagi tentang hisab dan rukyat ini. Kalau ada yang salah mohon dikoreksi karena gue belum pernah memperoleh pendidikan formal terkait astronomi :)

Akhir kata,

Semoga meraih kemenangan :)

Jumat, 25 Juli 2014

Bulan Sabit di Timur Menjelang Subuh

Tak perlu kalender dan jam.
Bulan sabit di timur menjelang subuh,
Sudah merupakan pertanda yang cukup bagi saya bahwa penanggalan Hijriah akan segera berganti bulan.

Tak perlu kalender dan jam.
Bulan sabit di timur menjelang subuh,
Berada pada posisi yang biasa ditempati matahari sekitar jam 7 atau 8 pagi.
Alam bawah sadar saya segera menghitung cepat mengenai keterkaitan hubungan antara posisi bulan, matahari, dan penanggalan Hijriah.
Sudah cukup bagi saya menyadari bahwa bulan ini akan berakhir 2 hari lagi setelah hari ini.

Tak perlu kalender dan jam.
Bulan sabit di timur menjelang subuh,
Semakin tipis.
Lebih tipis dari sabit kemarin subuh
Sedikit lagi bulan baru.

Bulan sabit di timur menjelang subuh,
Sedikit lebih ke timur laut ada Venus yang menatap sendu seolah berkata,
"Tahun ini kau sepertinya lalai, Dil?"
Merkurius di timur terdiam mengamati, seolah berkata serupa.
Bulan sabit di timur menjelang subuh hanya tersenyum.

Wahai Dzat Pemilik Bulan Sabit di Timur Menjelang Subuh,
Semoga diri ini masih diperkenankan bertemu dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya.

Kamis, 24 Juli 2014

Bebas Jilid 5

Sejujurnya gue kangen nulis cerita-cerita beler di blog ini. Hidup gue makin hari makin serius ternyata.. *kibas jilbab*

Awalnya, gue terancam tidak bisa ikutan Bebas part 5, lalu akhirnya gue buka-buka folder foto Bebas dari part 1 sampe part 4 sambil galau. *Finally gue pulang hari Rabu lalu ba'da maghrib untuk dateng Bebas serta ngurus printilan PKM dan Kamis subuhnya kembali ke peradaban PL*

And I found this,
Taken from http://muhammadamirfauzi.wordpress.com 4 years ago *entah sekarang blognya masih ada apa enggak soalnya udah hampir ga pernah diupdate lagi semenjak kuliah*

Coba tebak, ini dibikinnya pake apa hayooooooo?
Yuuups betuuuuuuuuul..
Ini dibikin pake PPT. Ini yang pertama mengilhami gue bahwa PPT ternyata bisa dipake untuk ngedesain. *Kece banget lu, Mir*

Trus, apa hubungannya dengan paragraf teratas?
Ga ada.
Haha..

Teman-teman gue pas SMA udah pada kece semua, tinggal gue yang masih abal-abal sepertinya.
Ada yang udah ikut SUIJI ke Jepang
Ada yang pernah backpacking ke Jepang
Ada yang pernah backpacking ke Eropa
Ada yang 3 tahun kuliah, 3 tahun itu ikut PKM dan didanai melulu
Ada yang ikutan lomba paper ke Jepang
Ada yang akan exchange ke NTU semester depan setelah pas SMA lalu tidak berhasil meng-apply kuliah di NTU
Ada juga yang akan exchange ke Korea semester depan
Ada yang status FB-nya akan ke Jepang lagi April nanti
Ada yang status FB-nya menyatakan pembimbing lapangnya naik Harley ke lokasi PL *Teruuuus?* (-_____-")
Ada yang jadi Mapres 2 dan Mapres 3 fakultasnya
Ada yang jadi ketua MUN regional Indonesia
Ada yang jadi pengajar GUIM
Ada yang dapet medali OSN Pertamina Kimia
Ada yang kuliah di Jepang dan jadi semacam ketua ikatan mahasiswa Indonesia di Jepang gitu
Ada yang kuliah di Perancis
Ada yang udah pernah bikin games tentang cuci tangan dan dapet penghargaan dari WHO
Ada yang udah sampe ke lokasi peradaban Islam masa lalu
Ada yang jadi ketua kelas kece banget, dosen-dosennya sampai hapal dengan dia sepertinya, dan gue yakin angkatannya bahagia punya ketua kelas kayak beliau
Ada yang memenangkan kompetisi kedokteran internasional *iya kan ya?* minggu lalu
Ada yang jadi kepala penanganan apaaaa gitu terkait kedokteran gigi di FKG UI
Ada juga yang jadi 5 besar FKUI di angkatannya *ini yang gue salut banget sampe sekarang meskipun dia ga termasuk dalam orang-orang personil Bebas*
Dan hal-hal lain yang mungkin gue ga tau.

Da apa atuh aku mah..
T____T

Padahal temen gue yang lomba paper ke Jepang itu dulu pernah jadi pemimpin pasukan di Pandawa dan pasukannya masuk gawang karena dia ga tau dan bingung harus ngasih komando apa.

Padahal temen gue yang backpacking ke Eropa itu dulu di-bully-nya minta ampun kalau sedang telat nyambung. *sampe sekarang masih di-bully sih sebenernya*

Padahal temen gue yang dapet medali OSN Pertamina itu pernah didempet sama banci di Stasiun Cikini saat sedang nyari pembicara untuk acara KIR. Gue dan temen gue yang sekarang kuliah di Jepang cuma bisa melihat dari jauh dengan muka prihatin.

Padahal temen gue yang mapres 3 fakultasnya dan  bikin games cuci tangan lalu dapet penghargaan WHO itu pernah ditimpuk dengan es oleh anak kecil ketika sedang ice skating bareng-bareng.

Padahal temen gue yang pernah ikut SUIJI dan ikut seleksi mapres di fakultas sebelah itu dulu pernah jalan kaki sepulang NF sambil ngelamun dan masuk got di depan stasiun.

Time flies :)
So does us
:)

Bersepakat menjalin silaturahmi hingga nama kita tertulis dengan 2 tanggal.
Ini akan terus berlaku kan ya?
:')

Selalu bahagia bertemu kalian
:'

Masih ada Yogo, gue belum dateng

Pake tongsis (read : tangan Uceng)

Gue datang tepat ketika Yogo pulang
Mohon maaf lahir dan batin :D

Versi jaim *kecuali Tejo*

Maaf lahir batin lagi

Sabtu, 19 Juli 2014

Mimpi

Beberapa hari lalu, di awal pekan, pernahkah kau terbangun tengah malam dan kesulitan untuk kembali tidur?

Jika iya, mungkin kata-kata itu benar adanya, bahwa apabila kau tidak dapat tidur di malam hari itu karena kau terbangun di mimpi orang lain.

Rasanya tak berlebihan jika kukatakan bahwa,
Rindu adalah bentuk halus untuk pengakuan kalah terhadap jarak dan waktu.

Rabu, 16 Juli 2014

I'm A Five Days Worker [Hiburan Selama PL]

Ceritanya, gue meng-install chat application Line di hape gue. Terdapat sebuah alasan besar di balik gue meng-install aplikasi ini, yakni dosen pembimbing gue punya Line dan anak-anak bimbing dosen gue ini bikin grup Line. Okesip.

Seangkatan gue di TIN ada 117 orang dan dibagi menjadi 4 kelas praktikum sesuai dengan urutan NRP. Karena NRP gue 25, gue masuk P1 bersama NRP awal lainnya. Menurut isu yang beredar di IPB, penentuan NRP itu berdasarkan nilai dan peringkat sekolah, dan gue ga tau harus setuju apa enggak.

Dan inilah hiburan gue selama masa PL,
Grup Line P1

Ga di dunia nyata, ga di dunia maya, masya Allah rusuh banget. Yudhis berujar bahwa dia hanya 2 hari tidak menjenguk line, dan ada 1000 notif dari P1. Tetiba gue merasa wajar ketika ada salah seorang teman gue dari kelas P3 yang pernah sekali waktu melakukan pengganti praktikum di P1, ujarnya waktu itu..
Dil, P1 lu, biadab (-______-")
Sedih beneeeeer..
Pesatuuu, kita dibilang biadaaaaab T____T

Grup Line P1 ini rusuh luar biasa. Ga paham gue. Ditinggal shalat aja, bisa ada 50an chat. Ditinggal semalam karena tidur, begitu bangun ada 500an notif. P1 di kehidupan nyata juga ga beda jauh. Bahkan ada asprak yang frontally said,
"Saya mau jadi asprak kalian lagi tuh karena angkatan saya ga ada yang mau jadi asprak P1 soalnya udah denger cerita-ceritanya dari yang lain"
Gils.
Traumatis abis ya jadi asprak P1 sepertinya.

Ini ada beberapa kekagetan gue tiap baru mulai online dan menemukan segunung notif dari grup Line P1..
50 notif, padahal cuma ditinggal pipis dan motokopi doang sebentar

Cuma ditinggal 15 menitan paling

Cuma ditinggal setengah jam bro..

Ya udah lah ya, lama-lama udah ga kaget lagi --"

Ini ada beberapa topik obrolan P1..

Bikin berita gosip aneh yang tidak masuk akal

Galau nikah *ga di mana isinya ginian mulu, memang sudah cukup umur ya sepertinya*

Nge-bully orang yang jomblo, mentang-mentang punya pacar --"
Ini super duper ga jelas, Hanif yang entah kenapa dan Osyi yang kelewat pede
Ini samanya ga jelas, ada lagi malah Oci ngebahas ingus --"

Penyakit abadi, Nechan tidur *ga usah ditanya*

Saking rusuhnya, Ari aja gagal paham
Again, nikah; Ada lagi Icha nikahnya mau pt-pt sama Yudhis biar murah, ya keleus

Dara bersedih ketika bahasan obrolan beralih ke kecengannya yang ternyata demen sama anak departemen tetangga
*masih lanjutan kisah Dara* melanjut bergosip tapi ga mau sebut merek, opsi nama samarannya ada Voldemort dan Mawar, jauh beneeeeeer

Kalian apa kabar?
Ini ada sedikit theme song untuk hari-hari PL tanpa kalian di sisi gue,
If I had to live my life without you near me,
The days would all be empty,
The nights would seem so long..
Selamat PL ya kalian,
Sampai bertemu September, Insya Allah
:D


At the end,
Bahagianya punya kalian :3

Rabu, 09 Juli 2014

Masih Tentang Kincir

Ada sebuah grup di WhatsApp yang gue sangat bersyukur tergabung di dalamnya. Kalau ada yang pernah mendengar kutipan bahwa anak-anak adalah manusia yang paling jujur, bersama mereka gue mempertahankan nilai-nilai baik yang dimiliki oleh anak kecil. Menjadi manusia-manusia jujur. Tulus. Ideal. Tidak terkontaminasi oleh hingar-bingar dunia.

Bersama mereka, gue selalu merasa baik-baik saja.
Bersama mereka, bahkan gue selalu merasa bisa menaklukan dunia.
Bersama mereka, terlalu banyak hal tentang Smansa dan kehidupan yang dapat gue syukuri.

Dengan gaya bercanda yang sangat Smansa (yang seringkali orang lain ga paham maksudnya apa) itu selalu dapat membuat gue bersyukur dapat tergabung di kincir ini.
Bercanda yang kelewat bocah

(Masih) bercanda yang kelewat bocah

Tak hentinya mengucap syukur jika grup sudah heboh seperti ini.
Pulang itu rasanya memang semenyenangkan ini ya?
:'
Heu..
Memang kesempatan untuk berputar di kincir jus jeruk tahun kemaren itu, baru gue sadari, adalah nikmat tak terbayar. Baru gue sadari setelah dicabutnya nikmat itu :"
.Karizma Rindu Innayatullah.
Maaf kalau gue belum bisa jadi partner yang baik setahun lalu, insya Allah akan diperbaiki tahun ini.

Mengutip salah seorang teman di luar kincir,
"Jika kalian tidak menemukan diriku di Syurga, sudilah kiranya sahabat sekalian memanggil namaku dan bertanya pada Allah tentang diriku, dan semoga Allah ridha menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa neraka"
Semoga persahabatan ini kelak akan menjadi syafaat di hari akhir, dan semoga Allah pertemukan kembali di JannahNya. Aamiin :")
.Afiefah Muthahharah.
Sangat sayang kalian,
Karena Allah
:)
DH Forkom Kabinet Nyemnyem

Jumat, 04 Juli 2014

I'm a Five Days Worker [Keluarga Bungsu]

Selama PL ini gue tinggal di rumah tante gue. Tante gue ini merupakan adik bungsu dari Ibu yang 6 bersaudara. Suami dari tante gue juga merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Tante gue memiliki 2 orang anak, anak pertamanya laki-laki (naik) kelas 3 SMA dan anak terakhirnya perempuan (naik) kelas 3 SMP. Jadi sesungguhnya di rumah tante gue itu terdapat 3 orang anak bungsu, haha. Anak sulungnya cuma sepupu gue yang laki-laki doang.

Sepupu gue itu biasa dipanggil 'Kakak' dan 'Adek'. Dengan adanya gue, panggilan 'Kakak' jadi bertambah. Akan tetapi panggilan untuk gue akan ada embel-embelnya menjadi 'Kakak Dila'.

Karena masih liburan, selama gue PL dalam 2 minggu ini nyaris selalu diantar-jemput oleh Kakak. Kalau Kakak berhalangan mengantar-jemput, tenaaang, banyak supir yang akan mengantar gue ke factory. Supir angkot maksudnya. Setelah masuk sekolah minggu depan, rencananya gue akan berangkat bareng Adek ke sekolahnya dengan supir (yang kali ini bukan supir angkot) karena selama Adek libur sekolah supirnya juga libur nyupir, hehe.

Supir pribadi yang ganteng bersama teman sekamar selama 8 minggu
Karena sebagian besar personil keluarga tante gue ini adalah anak bungsu, selama ini Kakak selalu jadi minoritas. Setelah ada gue, dia jadi punya temen senasib yang sesama bukan anak bungsu.

Sedikit-banyak, cara berpikir anak bungsu dan anak sulung itu berbeda. Simpelnya, anak bungsu itu memiliki jejak yang dapat dicontoh, kakak-kakaknya. Sedangkan sebagai anak sulung, ya dialah yang harus membuat jejak itu. Sebagai anak bungsu, jika semisalnya mendapati kakaknya tidak sukses, yang dapat dia lakukan adalah cukup dengan tidak mengikuti jalan yang diambil kakaknya tersebut. Tapi kalau anak sulung, dia ga punya acuan untuk melakukan sesuatu dan dia harus memikirkan sendiri mau melakukan apa dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Anak bungsu juga sadar bahwa dia punya kakak yang bisa diandalkan (meskpiun mungkin pas masih kecil kerjanya berantem melulu). Sedangkan anak sulung sadar, dia punya adik yang kalau kenapa-napa bakal minta tolong apa-apa ke dia. Mungkin itu sebabnya mengapa sebagian (besar) anak sulung itu perfeksionis, bossy, ambisius, dan terlalu banyak memikirkan SWOT kalau mau melakukan sesuatu.

Kalau kata Ibu mah, anak bungsu itu, mau udah segede apa juga, mau udah punya anak 2 sekalipun, tetep aja judulnya anak bungsu. Haha. Hal ini didasari ketika gue diantar Ibu ke tempat tante gue untuk menyerahkan proposal PL ke kantor pusatnya di Jakarta, tante gue telah menunggu di lobby kantornya ketika mobil Ibu tiba, lalu tante gue lari-lari kecil ke arah mobil sambil memanggil-manggil manja,
"Ni Yayaaang.. Ni Yayaaang" *lengkap dengan muka unyu*
'Ni' itu maksudnya Uni (kakak perempuan dalam bahasa Minang) dan 'Yayang' itu panggilan sayang Ibu.
Ibu hanya bergeleng-geleng tak paham.

Begitulah. Kalau sedang pada ngebocah, sepupu gue yang perempuan, tante gue, dan om gue bisa ngebocah bertiga. Gue dan sepupu gue yang laki-laki cuma bisa menatap penuh tanya.

Berbeda dengan Kakak. Kalau di rumah gue, biasanya adek gue yang jadi minoritas karena dia anak bungsu sendiri. Gue anak sulung, Ayah anak kedua (tapi anak laki-laki pertama), dan Ibu anak ke-4 (tapi dari kecil dapet tanggung jawab khusus untuk mengasuh 2 adiknya). Adek gue selalu senang tiap main ke rumah tante gue ini, mungkin karena sebagian besar frekuensinya sama, sama-sama anak bungsu.

Gue jadi inget dengan salah satu kejadian ketika gue masih SMP. Suatu hari gue menginap di rumah tante gue ini. Hari sudah malam dan semua akan beranjak tidur, lalu tante gue berkata,
"Kak, cek semua gorden, jendela, sama pintu dulu ya sebelum tidur"
Sepupu gue yang ketika itu masih kecil, masih SD, bertanya balik,
"Kok aku siiih? Kenapa bukan Ayah?"
Dan tante gue dengan jahilnya menjawab,
"Kan Kakak anak pertama. Nih ya, Ibu, Ayah, sama Adek kan anak terakhir. Kak Dila juga anak pertama, tapi kan Kak Dila perempuan."
Akhirnya sepupu gue itu mengecek semua gorden, pintu, dan jendela meskipun meminta gue untuk menemani. Gue ngakak lah itu..

Om-tante gue (khususnya dua orang adik-nya Ibu beserta pacarnya yang kini jadi suami/istrinya) adalah termasuk yang mengurus gue bangetbanget ketika gue masih bayi, secara gue cucu kedua dari pihak keluarga Ibu yang cuma 3 bulan lebih muda dari sepupu gue yang cucu pertama. Jadi gue adalah the one and only yang bisa dimain-mainin ketika masih bayi dulu.

Kalau gue denger cerita-ceritanya, first salary om-tante gue yang dua orang adiknya Ibu itu diserahkan ke kakek-nenek gue, lalu second and the next-nya dipakai untuk membeli peralatan bayi. Untuk gue. Unyunyunyunyuuuuu :3

Karena anak bungsu, tante gue itu memang unyu sekali. Dengan sok-sok cadel, kadang memanggil gue 'Kakak Tila'. Dan beberapa hari lalu gue dibully dengan rusuh di grup wassap keluarga.
Terbully (part 1)

Terbully (part 2 dan sebenarnya masih berlanjut)

Kutapi syalala dan onde-onde itu apa?
Yaaya dan nenek awa itu apa?
Itu adalah sebagian kelucuan kelakukan gue ketika kecil dahulu.

Aib Masa lalu gue ketika bayi memang sudah menjadi konsumsi keluarga besar secara luas.
-_____-"
Ibu bahkan pernah berkata bahwa dengan senang hati beliau akan menceritakan segala kelakuan gue ketika masih kecil ke suami gue kelak.
 
Ya begitulah, 8 minggu ini akan menjadi 8 minggu tersendiri yang menyenangkan untuk gue. Terlebih karena Ibu akan menjadi luar biasa unyu dan kangen-kangen gitu padahal baru 3 atau 4 hari ga ketemu. Juga karena tante gue akan menge-share di grup wassap keluarga kalau gue sedang melakukan hal-hal aneh seperti mainin kucing atau nonton film kartun Disney (padahal film kartun Disney mah memang terlalu sayang untuk dilewatkan) sehingga intensitas berkomunikasi dengan keluarga besar menjadi luar biasa sering.

Hal yang paling menyenangkannya adalah di rumah tante gue ini ada buku seabrek-abrek yang menunggu untuk dihabiskan dalam 8 minggu ini. Kalau kata dua orang berbeda di dua kali ulang tahun yang berbeda mah, intinya, jangan lupa baca buku.
:)

Rabu, 02 Juli 2014

I'm a Five Days Worker [Rusuh Hari Pertama]

Fateta resmi memulai PL pada 23 Juni 2014 selama 40 hari kerja. Serentak (meskipun ujung-ujungnya ada yang baru mulai PL bulan Juli, it's okay selama memenuhi 40 hari kerja). Di tempat ini gue PL bersama Hanum dan Shinta. Factory mulai beroperasi jam 8 pagi dan pada hari pertama kami diminta hadir jam segitu. Karena takut terlambat, masing-masing pada berangkat lebih cepat dan akhirnya kami jam 7.35 sudah berkumpul bertiga di pos satpam.

Kami lalu diantarkan ke lobby dan menunggu di sana. Selama di lobby, Shinta membuka grup Line Tinformers dan banyak teman-teman kami yang bernasib tak berbeda jauh. Menunggu di lobi. Bahkan ada yang menunggu di pos satpam karena tidak diizinkan masuk.

Ada yang malah dikasih sarapan (karena memang prosedur kantornya seperti itu) dan beliau postur tubuhnya cukup berisi sehingga rusuh di-bully di grup. Ada pula yang disuruh datang sejak jam 7 pagi dan masih dianggurin hingga jam 8 lewat. Ada yang jam 8 lewat sudah memiliki ID sendiri dan itu sangat membuat iri orang-orang yang masih dianggurin. Malah ada yang setibanya langsung disuruh presentasi, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Apes syudaaah~

Bahkan ada percakapan yang ga abis pikir lagi lah gue mah pokoknya
Gue di pos satpam nih
Wah gue juga di pos satpam nih
Di sebelah mananya lu?
Gue di samping dispenser
Pos satpam gue ga ada dispensernya
Yang membuat ga abis pikir adalah fakta bahwa mereka berdua PL di tempat yang berbeda.

Di salah satu chat whatsApp dengan teman TPB gue, yang bersangkutan bercerita bahwa di tempatnya itu airnya dingin luar biasa sampai membuat males mandi. Yakali --"

Padahal malam sebelumnya ada berita mengenai teman gue yang kecelakaan sehingga tidak dapat PL di tanggal 23. Gue kira orang-orang Tinformers akan menjadi sedikt lebih waras gitu, eh tapi tetep aja paginya kembali pada ga beres.
--"

Di malam sebelumnya pula, di samping berita mengenai teman gue yang kecelakaan ditabrak motor yang ugal-ugalan, juga ada berita bahwa telah terjadi tindak kriminal di mushala Al-Fath. Masya Allah. Gue sampe diem. Al-Fath broooo, mushala fakultas yang jumlah gue shalat di sana dalam sehari bisa jadi lebih banyak daripada jumlah gue shalat di rumah. Gue sampe serem.

Tapi di balik semua itu,
Selamat datang hei kamu,
8 minggu yang telah lama ditunggu
:)

Bismillahirrahmaanirrahiim
:)

Nb :
Ternyata di rumah tante gue baru pasang wifi, beberapa saat sebelum gue PL ini. Alhamdulillah. Rezeki anak sholihah :)