Untuk kesekian kalinya, lagi-lagi ada secuil kisah tentang Smansa yang sudah lebih dari cukup untuk membuat gue senyam-senyum selama dua minggu ini.
Pada mulanya, angkatan 48 udah bersiap akan menghadapi MPF-nya masing-masing. Sudah tentu bahwa tiap fakultas beda-beda penugasan dan aturan mainnya. Begitu pula dengan Fateta. Tema MPF Fateta kali ini adalah
Spectacular yang merupakan akronim dari
Spirit, Intellect, Talent, Keep Unity, Love, and Religious.
Pada saat sosialisasi TechnoF (MPF-nya Fateta
*dinyanyikan dengan nada yell-yell TechnoF*) yang kedua, dibacakanlah apa aja tugas-tugas selama MPF oleh panitia.
Speed ketika membacanya selow parah kalo dibandingin dengan
speed pemberitahuan tugas ketika Pra-MOS Smansa. Insting sekretaris gue muncul tanpa stimulus, gue langsung nyatet apa aja tugas-tugasnya. Tapi karena selow tersebut itu juga makanya gue sempet-sempetnya ngelamun dan pikirannya ke mana-mana.
Sempet dibacakan tugas bahwa,
"..membuat karangan Spectacular of Me dalam bahasa Inggris.." sebenernya setelah itu ada penjabaran ulang mengenai kata
spectacular dan banyaknya karangan yang harus dihasilkan.
Daaaaan berhubung gue ngelamun karena merasa disuruh bikin karangan
"Siapa Saya" untuk kesekian kalinya (mungkin bedanya kali ini pake bahasa Inggris) dan malah ngelamun ke mana-mana tentang Smansa, akhirnya gue malah menulis kriteria syarat esai
Spectacular of Me sambil berasa nulis ketentuan esai
Siapa Saya ala Pandawa. Dua halaman folio.
Trus, ketika di rumah, gue mulai mencari tumpukan tugas MOS, buku, dan tugas regen. Lalu gue merangkum esai
Siapa Saya dalam ms.Word. Ternyata masih harus gue tambahin lagi karena aspek
Spectacular itu masih belum kunjung terpenuhi (secara gue bisa kenapa-napa kalo nulis karangan
Siapa Saya untuk regen Pandawa dan ada unsur-unsur sayang keluarga). Tahap ini sebenarnya sudah gue selesaikan sejak sebelum Gathering 2 MPKMB.
Di ms.Word sendiri, gue paling suka menulis dengan
font Comic, 11, spasi
single. Oke, akhirnya jadilah 2 halaman (dengan bonus beberapa baris di halaman ketiga)
draft dalam bahasa Indonesia mengenai
Spectacular of Me di dalam ms.Word dengan
font Comic, 11, spasi
single.
Lalu gue mulai menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris sedikit demi sedikit selama 2 hari dengan
skill yang cuma beda dikit dari
Google Translate sambil menyiapkan sirop dan nyuci piring di dapur rumah nenek gue karena banyak kerabat yang berkunjung silaturahmi saat Lebaran. Esai tersebut ternyata hanya jadi 2 halaman kurang dikit karena kata-kata dalam bahasa Inggris kan rata-rata cuma satu suku kata.
Berhubung spasi yang
single di ms.Word kan rapet gitu, setelah ditulis ulang ke dalam folio malah jadi hampir sebanyak 3 halaman.
Karena dampak ngelamun tadi pas ada pengumuman dan gue ga pernah ngecek-ngecek penugasan lagi karena merasa sudah benar, ternyata esai itu cuma disuruh sehalaman aja.
-_______-"
Yak, bonus hampir 2 halaman buat yang periksa esai gue. Semangat ya kakak :p
Saat sedang semangat 45 menggarap
draft esai
Spectacular of Me tersebut, gue sempat meng-
update status FB dan intinya menyatakan bahwa gue udah dapet 3 halaman
full dan hampir 2 halamannya tentang Smansa.
Ada salah seorang temen gue di Fateta yang kayaknya udah ga abis pikir banget tentang esai itu dan meminta gue untuk mengirimkan
soft copy draft esai gue ke emailnya, entah kepo atau mau cari referensi. Setelah diedit sana-sini dan seluruh
draft dalam bahasa Indonesia itu (yang udah tinggal jadi 2 halaman dengan bonus beberapa baris di halaman ketiga) gue rasa mendekati
waras, akhirnya gue kirim
draft tersebut ke email temen gue itu.
Salah satu cita-cita luhur gue adalah mempunyai imej bagus dan terlihat kalem di Fateta. Maka dari itu, awalnya
draft esai ini dibikin dengan kata ganti utama berupa
'Saya' yang harapannya bisa memberi sedikit hawa
waras dalam tulisan gue. Tapi rasanya hampir ga ada efeknya. Tulisan gue tetep aja setidak waras tulisan paling waras di blog gue (gue sadar sepenuh hati bahwa tulisan terwaras gue di blog ini aja masih bisa dibilang rada kurang waras). Tetep aja ketahuan bahwa yang bikin esai otaknya rada sedikit somplak.
Bahkan, setelah tulisan gue yang masih pake bahasa Indonesia itu gue kirim ke temen gue via email, beberapa jam berikutnya orang yang bersangkutan nge-sms gue...
Wahahaha, dil, karangan lu lucu
.Sms dari salah seorang teman ketika membaca karangan MPF gue.
Entah harus seneng atau sedih baca sms kayak gitu.
Dari 15 paragraf hasil final esai gue, 8 paragraf berbicara tentang Smansa. Setelah (mungkin) dicerna dengan lebih mendalam oleh yang bersangkutan, temen gue itu nge-sms lagi..
Buseeeeet, setengahnya isinya tentang Smansa
Ya atuhlah mau gimana lagi..
Padahal di karangan yang mungkin sepertinya bisa jadi masuk nominasi terpanjang seangkatan itu, gue masih belum menuliskan salah satu aspek
'talent' yang gue rasa gue punya. Gue merasa
bisa menulis. Seneng aja tiap disuruh nulis. Nulis catetan saat guru/dosen ngomong lah atau nulis pesan-pesan singkat lah di meja kerja Ayah-Ibu yang pada intinya memberitahu bahwa anak sulungnya ini ga pulang selama 3 hari ke depan. Bahkan nulis notulensi rapat aja seneng -_____-"
#tanpa ada yang komentarpun gue tau ini aneh
Mungkin kalo gue cerita alasan kenapa gue suka menulis, sepertinya ini salah satu dampak positif dari regen Smansa
#lagi-lagi Smansa lagi. Kalau gue nulis tentang alasan suka menulis, mungkin esai gue yang kebangetan panjang itu bisa dimaklumi oleh yang baca. Tapi juga, kalau gue harus nulis lagi tentang alasan gue suka menulis, maka esai itu bakal jadi makin panjang lagi. Mungkin lama-lama bisa jadi novel karena besar kemungkinan gue bakal cerita ngelantur ke mana-mana tentang blog dan hobi baca gue yang mau-ga mau berperan menghasilkan gue yang juga jadi suka nulis.
Sebenernya tujuan tulisan panjang gue kali ini sih cuma
flash back aja, dampak kangen Smansa, di regen Smansa kan kalo ada yang tulisan esainya kurang dari ketentuan maka bakal dapet seri angkatan. Tapi kalo esainya lebih dari ketentuan maka seri angkatannya juga bakal dikurangi dengan perbandingan yang sama (di regen Pandawa pada masa gue sih 1 halaman sidu senilai 2 seri). Saat 3 tahun lalu, itu salah satu kontribusi yang bisa gue lakukan untuk angkatan gue di Pandawa.
Nah, di MPF ini jika ada yang tulisan esainya kurang kan kayaknya bakal dikurangi poin penilaian kelompoknya. Ujung-ujungnya sih gue bertanya-tanya dan menjurus berharap, kalo esai gue lebih dari ketentuan (dan lebihnya kebanyakan), poin MPF kelompok gue bakal ditambah (kalo bisa ditambahinnya juga kebanyakan) juga ga ya?
Sedikit beropini, meskipun masih mengawang tentang konsep sanksi di MPF ini, tapi salah satu sistem yang gue suka sih
reward-punishment. Bukan cuma searah,
punishment doang.
#seriusan paragraf ini cuma opini tanpa ada maksud menghakimi siapapun dan apapun. Toh pada nyatanya gue paling sebel dengan aturan main
"Pasal satu, panitia selalu benar. Dua, jika panitia salah harap kembali ke pasal satu", gue nyaris pundung ke Anna karena Bintur XXII hampir pake peraturan konyol itu.
Masih beropini (namanya juga blog gue, jadi boleh dong gue beropini), karena Ibu pernah bilang bahwa..
"Orang yang hanya mengerjakan sebatas apa yang disuruh mah itu mental bawahan dan ga merdeka. Kalo ngerjainnya lebih dari yang diharapkan, itu jadi mental yang dibutuhkan di jaman sekarang.."
Uyeee,
at least, berarti gue merdeka :p
#ayo kerjain tugas MPF lagi Diiiil, total tinggal 4 halaman buku tugas + 2 halaman folio lagi kok :)