Kamis, 23 Agustus 2012

Renungan Penting di H-3 MPF

Sejujurnya, renungan ini merupakan renungan paling waras dari beberapa renungan waras yang pernah iseng-iseng gue pikirkan selepas Ramadhan tahun ini. Untuk menjaga kadar kewarasan (yang belum tentu bertahan lama), izinkan gue menulis post kali ini dengan kata ganti 'saya'.

Here we go..

Dengan sebuah niat suci nan mulia yang nyaris lebih suci dari tugas mulia Kera Sakti mengawal Tong Sam Chong untuk mencari kitab suci, yaitu menjalani MPF dengan sepenuh hati (karena percuma dijejali kata "positive thinking" selama SMA jika tidak bisa mengaplikasikannya), saya bertekad menyelesaikan seluruh penugasan individu sebelum hari ini berakhir *dan ternyata tidak berhasil*. Salah satu tugas yang belum saya kerjakan adalah membuat esai dengan tema teknologi pertanian untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Untuk meyakinkan diri bahwa harus serius, seringkali saya harus mulai mencemplungkan diri terlebih dahulu sebelum akhirnya siap benar-benar basah (ya, cara kerja otak saya memang seaneh itu). Akhirnya kemarin malam selepas shalat isya, sebelum online, saya mencari di tumpukan buku hasil pindahan dari asrama TPB dan dengan susah payah akhirnya menemukan buku yang saya cari. Sebuah buku hijau bergambar sawah, buku sakti yang seluruh anak IPB pasti punya, buku Pengantar Ilmu Pertanian. *saya sudah menghapus backsound 'We are the Champion' untuk menjaga keseriusan tulisan ini*

Dengan semangat 45, saya mulai membaca buku PIP tersebut di sela-sela online, terpotong tidur, disambung kembali pagi ini, dan khatam dengan gemilang sebelum shalat dhuha untuk keempat kalinya dalam setahun ini. Oke, saya tahu, mungkin banyak teman-teman saya yang bahkan buku PIP-nya telah lenyap ditelan keganasan kamar asrama mereka dahulu, atau bahkan mungkin ada alumni IPB yang telah diwisuda tanpa pernah sekalipun menamatkan buku PIP-nya.

Daaaaaaaaaaan..
Setelah membaca tulisan yang menyiratkan dengan kesuburan maha subur Pulau Jawa, saya setengah berfikir untuk serius mewujudkan seluruh lahan Pulau Jawa sebagai lahan pertanian. Pindahkan seluruh keribetan urusan pemerintahan di tanah lain di luar Pulau Jawa.

Setelah berfikir ualng dengan dengan otak yang sudah tidak kalap, sepertinya ide itu cukup gila bagi saya (bahkan mungkin sangat gila banget sekali bagi orang lain). Tapi tiba-tiba setelah teringat beberapa quote..
"Jangan batasi diri, tapi tahu batasan diri"
#bagi yang tahu quote ini dari mana silakan tersenyum (jika ingin), bagi yang tidak tahu silakan mencari tahu
"Mimpilah setinggi mungkin, ketika ternyata jatuh toh masih di antara bintang-bintang"
.Kadep Pendidikan 0,9.
"Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu".
.Sang Pemimpi.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri"
.QS Ar-Ra'd : 11.

Oke..
In the name of Allah, the Most Gracious, Most Merciful..

Rabu, 22 Agustus 2012

Tugas Karangan dan Menulis

Untuk kesekian kalinya, lagi-lagi ada secuil kisah tentang Smansa yang sudah lebih dari cukup untuk membuat gue senyam-senyum selama dua minggu ini.

Pada mulanya, angkatan 48 udah bersiap akan menghadapi MPF-nya masing-masing. Sudah tentu bahwa tiap fakultas beda-beda penugasan dan aturan mainnya. Begitu pula dengan Fateta. Tema MPF Fateta kali ini adalah Spectacular yang merupakan akronim dari Spirit, Intellect, Talent, Keep Unity, Love, and Religious.

Pada saat sosialisasi TechnoF (MPF-nya Fateta *dinyanyikan dengan nada yell-yell TechnoF*) yang kedua, dibacakanlah apa aja tugas-tugas selama MPF oleh panitia. Speed ketika membacanya selow parah kalo dibandingin dengan speed pemberitahuan tugas ketika Pra-MOS Smansa. Insting sekretaris gue muncul tanpa stimulus, gue langsung nyatet apa aja tugas-tugasnya. Tapi karena selow tersebut itu juga makanya gue sempet-sempetnya ngelamun dan pikirannya ke mana-mana.

Sempet dibacakan tugas bahwa, "..membuat karangan Spectacular of Me dalam bahasa Inggris.." sebenernya setelah itu ada penjabaran ulang mengenai kata spectacular dan banyaknya karangan yang harus dihasilkan.

Daaaaan berhubung gue ngelamun karena merasa disuruh bikin karangan "Siapa Saya" untuk kesekian kalinya (mungkin bedanya kali ini pake bahasa Inggris) dan malah ngelamun ke mana-mana tentang Smansa, akhirnya gue malah menulis kriteria syarat esai Spectacular of Me sambil berasa nulis ketentuan esai Siapa Saya ala Pandawa. Dua halaman folio.

Trus, ketika di rumah, gue mulai mencari tumpukan tugas MOS, buku, dan tugas regen. Lalu gue merangkum esai Siapa Saya dalam ms.Word. Ternyata masih harus gue tambahin lagi karena aspek Spectacular itu masih belum kunjung terpenuhi (secara gue bisa kenapa-napa kalo nulis karangan Siapa Saya untuk regen Pandawa dan ada unsur-unsur sayang keluarga). Tahap ini sebenarnya sudah gue selesaikan sejak sebelum Gathering 2 MPKMB.

Di ms.Word sendiri, gue paling suka menulis dengan font Comic, 11, spasi single. Oke, akhirnya jadilah 2 halaman (dengan bonus beberapa baris di halaman ketiga) draft dalam bahasa Indonesia mengenai Spectacular of Me di dalam ms.Word dengan font Comic, 11, spasi single.

Lalu gue mulai menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris sedikit demi sedikit selama 2 hari dengan skill yang cuma beda dikit dari Google Translate sambil menyiapkan sirop dan nyuci piring di dapur rumah nenek gue karena banyak kerabat yang berkunjung silaturahmi saat Lebaran. Esai tersebut ternyata hanya jadi 2 halaman kurang dikit karena kata-kata dalam bahasa Inggris kan rata-rata cuma satu suku kata.

Berhubung spasi yang single di ms.Word kan rapet gitu, setelah ditulis ulang ke dalam folio malah jadi hampir sebanyak 3 halaman.

Karena dampak ngelamun tadi pas ada pengumuman dan gue ga pernah ngecek-ngecek penugasan lagi karena merasa sudah benar, ternyata esai itu cuma disuruh sehalaman aja.
-_______-"
Yak, bonus hampir 2 halaman buat yang periksa esai gue. Semangat ya kakak :p

Saat sedang semangat 45 menggarap draft esai Spectacular of Me tersebut, gue sempat meng-update status FB dan intinya menyatakan bahwa gue udah dapet 3 halaman full dan hampir 2 halamannya tentang Smansa.

Ada salah seorang temen gue di Fateta yang kayaknya udah ga abis pikir banget tentang esai itu dan meminta gue untuk mengirimkan soft copy draft esai gue ke emailnya, entah kepo atau mau cari referensi. Setelah diedit sana-sini dan seluruh draft dalam bahasa Indonesia itu (yang udah tinggal jadi 2 halaman dengan bonus beberapa baris di halaman ketiga) gue rasa mendekati waras, akhirnya gue kirim draft tersebut ke email temen gue itu.

Salah satu cita-cita luhur gue adalah mempunyai imej bagus dan terlihat kalem di Fateta. Maka dari itu, awalnya draft esai ini dibikin dengan kata ganti utama berupa 'Saya' yang harapannya bisa memberi sedikit hawa waras dalam tulisan gue. Tapi rasanya hampir ga ada efeknya. Tulisan gue tetep aja setidak waras tulisan paling waras di blog gue (gue sadar sepenuh hati bahwa tulisan terwaras gue di blog ini aja masih bisa dibilang rada kurang waras). Tetep aja ketahuan bahwa yang bikin esai otaknya rada sedikit somplak.

Bahkan, setelah tulisan gue yang masih pake bahasa Indonesia itu gue kirim ke temen gue via email, beberapa jam berikutnya orang yang bersangkutan nge-sms gue...
Wahahaha, dil, karangan lu lucu
.Sms dari salah seorang teman ketika membaca karangan MPF gue.
Entah harus seneng atau sedih baca sms kayak gitu.

Dari 15 paragraf hasil final esai gue, 8 paragraf berbicara tentang Smansa. Setelah (mungkin) dicerna dengan lebih mendalam oleh yang bersangkutan, temen gue itu nge-sms lagi..
Buseeeeet, setengahnya isinya tentang Smansa
Ya atuhlah mau gimana lagi..

Padahal di karangan yang mungkin sepertinya bisa jadi masuk nominasi terpanjang seangkatan itu, gue masih belum menuliskan salah satu aspek 'talent' yang gue rasa gue punya. Gue merasa bisa menulis. Seneng aja tiap disuruh nulis. Nulis catetan saat guru/dosen ngomong lah atau nulis pesan-pesan singkat lah di meja kerja Ayah-Ibu yang pada intinya memberitahu bahwa anak sulungnya ini ga pulang selama 3 hari ke depan. Bahkan nulis notulensi rapat aja seneng -_____-" #tanpa ada yang komentarpun gue tau ini aneh

Mungkin kalo gue cerita alasan kenapa gue suka menulis, sepertinya ini salah satu dampak positif dari regen Smansa #lagi-lagi Smansa lagi. Kalau gue nulis tentang alasan suka menulis, mungkin esai gue yang kebangetan panjang itu bisa dimaklumi oleh yang baca. Tapi juga, kalau gue harus nulis lagi tentang alasan gue suka menulis, maka esai itu bakal jadi makin panjang lagi. Mungkin lama-lama bisa jadi novel karena besar kemungkinan gue bakal cerita ngelantur ke mana-mana tentang blog dan hobi baca gue yang mau-ga mau berperan menghasilkan gue yang juga jadi suka nulis.


Sebenernya tujuan tulisan panjang gue kali ini sih cuma flash back aja, dampak kangen Smansa, di regen Smansa kan kalo ada yang tulisan esainya kurang dari ketentuan maka bakal dapet seri angkatan. Tapi kalo esainya lebih dari ketentuan maka seri angkatannya juga bakal dikurangi dengan perbandingan yang sama (di regen Pandawa pada masa gue sih 1 halaman sidu senilai 2 seri). Saat 3 tahun lalu, itu salah satu kontribusi yang bisa gue lakukan untuk angkatan gue di Pandawa.

Nah, di MPF ini jika ada yang tulisan esainya kurang kan kayaknya bakal dikurangi poin penilaian kelompoknya. Ujung-ujungnya sih gue bertanya-tanya dan menjurus berharap, kalo esai gue lebih dari ketentuan (dan lebihnya kebanyakan), poin MPF kelompok gue bakal ditambah (kalo bisa ditambahinnya juga kebanyakan) juga ga ya?

Sedikit beropini, meskipun masih mengawang tentang konsep sanksi di MPF ini, tapi salah satu sistem yang gue suka sih reward-punishment. Bukan cuma searah, punishment doang. #seriusan paragraf ini cuma opini tanpa ada maksud menghakimi siapapun dan apapun. Toh pada nyatanya gue paling sebel dengan aturan main "Pasal satu, panitia selalu benar. Dua, jika panitia salah harap kembali ke pasal satu", gue nyaris pundung ke Anna karena Bintur XXII hampir pake peraturan konyol itu.

Masih beropini (namanya juga blog gue, jadi boleh dong gue beropini), karena Ibu pernah bilang bahwa..
"Orang yang hanya mengerjakan sebatas apa yang disuruh mah itu mental bawahan dan ga merdeka. Kalo ngerjainnya lebih dari yang diharapkan, itu jadi mental yang dibutuhkan di jaman sekarang.."
Uyeee, at least, berarti gue merdeka :p



#ayo kerjain tugas MPF lagi Diiiil, total tinggal 4 halaman buku tugas + 2 halaman folio lagi kok :)

Selasa, 21 Agustus 2012

Tertampar Bolak-balik

Suasana Idul Fitri tahun ini membuat gue sedikit lebih beres. Setidaknya dalam beberapa hari ini gue berhasil merenungi beberapa hal secara random, termasuk untuk yang satu ini.

Tentang keluarga.

Seusai membaca buku Kicau Kacau (penulis : Indra Herlambang) yang gue pinjem dari saudara gue, lebih tepatnya di bab mengenai keluarga, gue jadi mulai berpikir lebih banyak mengenai keluarga gue selama ini.

Setelah iseng membuka-buka folder di laptop yang berjudul 'Segala Foto-Foto' ternyata sedikit sekali folder yang isinya tentang foto-foto keluarga, baik itu foto liburan atau cuma foto-foto ketemuan hampir tiap minggu doang di rumah nenek. Memang sih mungkin dalam setiap kesempatan foto itu bukan menggunakan kamera dari rumah gue, tapi biasanya akan selalu diupload di FB dan gue sebenarnya bisa saja dengan mudah men-download itu sesuka hati. Tapi apakah gue lakukan? Sepertinya sejauh ini tidak. Padahal untuk acara-acara kampus dan Smansa, gue cukup sering ngambi-ngambilin foto yang bagus-bagus dari album orang di FB.

Lagi-lagi merasa jleb banget, manakala di laptop gue ada dua buah folder dengan size besar berjudul 'Smansa' dan 'IPB' yang di dalamnya ada banyaaaaaaak banget berisi folder-folder lain. Jika ukuran besar-tidaknya sebuah folder berkaitan dengan banyak-tidaknya lu berkontribusi dalam hal tersebut, maka folder 'Keluarga' itu isinya dikit banget. Jadi, apa yang udah pernah gue lakukan selama 19 tahun di keluarga gue ini? Cuma nerjemahin literatur S3 Ibu dalam bahasa Inggris menjadi Bahasa Indonesia dengan kemampuan seadanya? Sangat cetek dan bukan pencapaian yang bisa dibanggakan.

Di samping itu, dengan teramat sadar, gue menyadari bahwa bahkan di blog gue sendiri ga ada label tentang keluarga. Padahal di blog ini ada label tentang Cosmic, Pandawa, Ar-Rahmah, Smansa, IPB, Tribi, dan Madani. Makin tertohoknya adalah bahwa gue bersama lingkungan dengan label-label itu palingan hanya setaun atau dua taun, yaaaaah yang label IPB ini sepertinya bakal awet selama 4 taun. Postingan selewat tahun-tahun yang dialami bersama itu palingan berupa ingatan yang tercecer, atau reuni kecil-kecilan, atau paling gue aja yang sedang kangen dan melankolis. Daaaaaaan, ga ada label tentang keluarga *ieu sakaliiiiiii, Diiiiiiil*.

Sebanyak apapun gue meng-claim aktivitas gue sebagai keluarga entah keberapa, keluarga ini tetap keluarga nomor satu..
Sebanyak apapun gue meng-claim tempat-tempat yang pernah gue singgahi untuk sekedar rapat, sekolah, kuliah, dan mempelajari kehidupan sebagai rumah entah keberapa, tapi rumah dengan keluarga nomor satu gue tetep jadi rumah nomor satu :')


#Tuuuuh kaaaan, bahkan foto keluarga lengkap berempat yang terbaru aja gue ga punya.

Senin, 20 Agustus 2012

Manakala

Manakala,
Manusia Indonesia bertambah banyak dan kesemuanya butuh makanan.

Manakala,
Sawah semakin sedikit karena tergusur untuk dijadikan perumahan dan mall, of course.

Manakala,
Anak-anak petani di desa sibuk bermigrasi ke kota. "Urbanisasi", ujarnya. Demi penghidupan yang katanya lebih layak.

Manakala,
Para pemuda desa tersebut ternyata mampu bertahan dan berhasil mengarungi kejamnya kehidupan di kota. Lalu secara rutin mulai mengirim uang hasil keringat mereka ke orang tua di desa.

Manakala,
Orang tua para pemuda tersebut dahulu merupakan petani.

Manakala,
Kakek-nenek petani di desa yang kini telah renta, tidak lagi mengandalkan bertani sebagai mata pencaharian utama karena telah mendapat kiriman uang untuk menikmati masa senja dari anak mereka yang telah sukses di kota.

Manakala,
Semua tau bahwa ini menyangkut hidup-mati manusia.

Manakala,
Hanya sedikit yang bertindak.


Satu hal yang gue tau,
Gue harus melakukan sesuatu.


#Renungan ketika mencuci piring yang sebarek-abrek di rumah nenek hari ini karena tamu-tamu yang datang berkunjung silaturahmi tanpa henti.

Minggu, 19 Agustus 2012

Anisa Wulandari

Seiring dengan gema takbir, sekaligus 19 Agustus ke-19 setelah tanggal 19 Agustus 1993..

Selamat ulang tahun ya, Anisa Wulandari :)

Sejujurnya, gue baru tau ada yang namanya Anisa Wulandari di lorong 3B adalah saat Tour Campus dan kita berdua abis-abisan nyengir penuh makna bareng Oii karena melihat seseorang yang sepertinya kandidat kuat calon RT lorong kita. Sakin hebatnya, beliau malahan jadi lurah Rusun.

Ingatkah?
Saat Oii dengan semena-mena memberi lu nama panggilan 'Sawe' karena di lorong kita ada dua orang Anisa. Oii berujar..

"Kan dia nih Anisa Wulandari, Anisa W (baca : Anisa we), Sa-we, Sawe.."

Semenjak itu nama lu di lorong jadi Sawe.

Ingatkah?
Saat kita berjalan berdampingan, di depan kita ada Evi, saat mau upacara 17-an di Lapangan Rektorat tahun lalu.

Ingatkah?
Saat lagi-lagi kita berjalan berdampingan saat berangkat Welcome Party dan saat pulang Farewell Party.

Ingatkah?
Kepasrahan lu dengerin gue cerita panjang-lebar tentang Smansa.

Ingatkah?
Lu ngetawain gue abis-abisan karena roadshow koreo MPKMB 48 dari satu kamar ke kamar lain sepanjang lorong bareng Ita.

Ingatkah?
Mata kuliah-mata kuliah yang kita pelajarin bareng, meskipun kayaknya banyakan yang mental dari pada yang masuk karena kita kebanyakan ketawa. Mulai dari Sosum, PM, Kalkunyuk *itu panggilan sayang dari lu kan ya?* Kalkulus, Ekum, sampai PIP.

Ingatkah?
Yang gue teriak nama *ag*a kenceng banget di kamar 320 sampe lu pundung.

Ingatkah?
Kita yang sering banget ngerusuh di kamar 322. Ngerampok makanan Mami. Gangguin Eka yang kayaknya sering banget ngerjain tugas. Ngeledekin cara ajaib Adhis bangun tidur. Ga ketinggalan, menahan napas degdegan karena kasur yang yaaaaah pasti tau lah maksud gue apa..

Ingatkah?
Gue yang hobi manggil lu sambil lari-lari di lorong..
"Saaaweeeeeee.."
Pasti lu bisa membayangkan intonasi dan cara gue manggilnya gimana. Lalu lu akan membalasnya..
"Apa Diiiiiiiiiiil?"
Dengan intonasi yang ga pernah berubah.

Ingatkah?
Lu yang hobi nyuruh gue tidur setiap jam 10 kalau masih pada asik ngobrol di 322.

Ingatkah?
Kita yang sering beli nasi goreng PGB untuk sarapan, biasanya abis apel pagi, dan memakan itu berdua karena porsinya banyak banget.

Ingatkah?
Kita yang coba-coba beli es pisang ijo di Bara saat Ramadhan taun lalu dan sekarang gue malah jadi hobi beli es pisang ijo di sana.

Ingatkah?
Kemeja kotak-kotak hitam-putih punya lu dan ternyata gue punya baju yang motif bahannya sama persis, model bajunya doang yang beda.

Ingatkah?
Saat kita ketawa-ketawa ga berenti manakala Sardi dikenalin ke Rifa oleh Syifa..
"Kok aku jadi kayak dijodohin gini ya?"
Itu ujar Rifa, lengkap dengan logat Pati-nya.

Masih ingatkah dengan ingatan-ingatan lainnya?
Semoga masih..
:)


Maaf ya, tahun lalu gue ga ikut aksi penggerebekan ke kamar lu karena ada beberapa misscom. Awalnya dibilang bahwa akan ada penggerebekan pada malam harinya, gue kira malam hari bakal jam 11an gitu, bukan jam setengah satu pagi --". Kondisinya adalah penggerebekan terjadi hari Jumat jam setengah satu dini hari. Di mana pada hari Kamisnya gue udah pulang kuliah jam 3 sore, dan hari Jumatnya gue baru ada kuliah jam 3 (baca : gue pulang).


Ya Allah..
Untuk perempuan cantik yang berjalan persis di samping saya saat mobilisasi Upacara 17 Agustus 2011 ke Lapangan Rektorat,
Tolong sayangi dan selamatkan ia dunia-akhirat..

Sayang Sawe selalu, karena Allah :)

Anisa Wulandari - Fadila
Jongkok madesu di Lapangan Rektorat karena pegel upacara

*Kenapa kita harus jongkok? Berasa ga ada pose foto yang bagusan lagi -___-"*
Dila - Sawe
Saat masih di asrama, sebelum mobilisasi upacara

*foto yang jauh lebih waras*

Rabu, 15 Agustus 2012

Level Kegantengan Manusia

Beberapa hari yang lalu gue iseng blogwalking hingga menemukan sebuah blog yang beralamatkan http://fyeahjuanda16.tumblr.com.

Juanda 16, itu tentang Smansa..
Entah siapa adminnya..

Bagi anak-anak Smansa, pokoknya bakal bisa senyam-senyum sendiri lah liat itu.

Lalu gue terus menjelajah di sana hingga menemukan foto ini..

Lawak parah lah
Bagi yang kenal Ghilandy dan tau pesonanya, pasti ngerti maksudnya

Dan gue ketawa-ketawa sendiri ga berhenti.

Senin, 13 Agustus 2012

Misteri Terpecahkan

Berkaitan dengan post gue yang ini. Akhirnya misteri yang nulis "Lebih ALAY dari Gegeb" kini terpecahkan. Ternyata itu Hilman yang nulis...
-______-"

Ribut deh lu sini sama gue, Man..

Misterinya jadi satu lagi, siapa yang bilang gue cantik? Hehe :p


#Sumpah ini postingan apa banget --"

Kamis, 09 Agustus 2012

BEBAS Part 3

@ Rumah Nechan
Rabu, 8 Agustus 2012
14.00 - 19.00 WIB
BEBAS Petisi Piala Part 3

Dulu bisa seharian penuh bertemu orang-orang itu setiap hari di Smansa.
Tapi kemaren hanya 7 jam ya? Terlalu singkat bertemu mereka semua.

Ternyata semua masih sama, masih Smansa..
Garingannya,
Idealisme-nya,
ke-taktis-annya dalam berpikir dan bertindak,
Kekondusifan ruhiyah-nya,
Kepekaaannya,
Inisiatifnya,

Cerita-cerita tentang..
Mengubah sistem,
Usus yang tercerai berai,
Tengkorak separo,
"Yang sopan dong, Dek!!",
Suara tembakan,
Kaderisasi yang diperlakukan tidak seperti manusia,
Koordinator penugasan ospek,
Doa makan dan memakai bahasa Perancis,
Minta oleh-oleh tanah dari Perancis,
Hashtag-hashtag ajaib,

Pembacaan puisi, dengan Asu sebagai pembaca puisi tetap selama 3 tahun ini, dan Ndu sebagai penulis tetapnya..
Asu : *maaf kalo redaksinya kurang pas* "..umur yang hampir mendekati kepala dua, Amir malah udah kepala dua.."
Amir cuma bisa tepok jidat.

Dan kita semua yang dengan muka ga abis pikir langsung refleks melihat ke Ndu dengan tatapan yang seolah berkata "tega-teganya Ndu gitu ke Amir". Ndu pun akhirnya klarifikasi..
Ndu : "Bukaaaan.. Bukan gueeeee.. Itu Asu yang bikin nambahin sendiri."

Masih bagian dari puisi, lagi-lagi kurang ingat redaksi persisnya seperti apa..
Asu : "..Monox, kalau nyetir jangan grudak-gruduk.."

Ada Tejo yang mau pulang duluan..
Tejo : "Teman-teman, gue pulang duluan yaa.."
"Yaaaah.. Jooooo.. masa pulang duluan siiih?"
"Nanti aja, Jo, kan kereta terakhir masih jam 11an"
"Udaaaaaah, Monox bawa mobil kok, lu nebeng aja sampe rumah, kan sama-sama di Bojong"

Tejo : "Gue ada acara keluarga sih sebenernya jam 9.."
Dan saat itu udah jam 8 lewat..

Gue yang selama 2 tahun lalu menjadi dokumentator, kemaren malah harus duduk memangku laptop dan membuat surat untuk Ditmawa. Entah dokumentasi kemaren tersebar di siapa aja..

Juga ada Didit yang dengan polosnya di akhir acara..
Didit : "Dila lagi ada selek ya sama Ndu?"
Dan hanya disambut dengan cengiran oleh gue dan Ndu.

Ada tukang susu murni pangalengan yang lewat saat sore hari, dan..
Monox dan Zego : "Sindoooooo, itu yell-yell departemen luuuu.."
Sindo : "Diiiiiil, Departemen Pendidikan *sambil dinyanyiin*"
Gue : "Fight for Islam, win for Smansa :)"


Bertemu dengan orang-orang yang tidak sanggup gue deksripsikan, terlalu istimewa. Orang-orang yang ga mungkin jadi biasa-biasa aja di kampus dalam 1 sampai 3 tahun  ke depan. Orang-orang yang gue yakini akan menjadi orang hebat di Indonesia beberapa tahun yang akan datang. Orang-orang yang membuat gue sangat bersyukur bisa merasakan atmosfer Smansa. Orang-orang yang sanggup memulihkan mental gue yang jadi sering berantakan sejak sebulan lalu.

7 jam yang sangat berharga di minggu ini..
Semoga amunisi kali ini ampuh dan cadangan semangatnya cukup untuk sampai ke pertemuan berikutnya :)

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah terhimpun untuk mencurahkan kecintaan kepada-Mu, telah bertemu untuk taat kepada-Mu, telah bersatu di dalam dakwah-Mu, dan telah bersatu padu menegakkan syariat-Mu. Karena itu, Ya Allah, eratkanlah ikatannya, langengkan cinta kasihnya, tunjukilah mereka jalannya, penuhi hati-hati mereka dengan cahaya-Mu yang tidak pernah padam, lapangkanlah dadanya dengan kelimpahan iman kepada-Mu dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah mereka dengan mengenal-Mu, dan matikanlah mereka sebagai syahid di jalan-Mu..

Meskipun ga jelas kapan gue bakal ketemu lagi dengan kalian, tapi semoga kita selalu memperbaiki diri untuk bisa bertemu kelak di Jannah-Nya.
.Agung Kurniawan.

Untuk pelajaran mengenai kehidupan di Gang Sekret,
Untuk bahu-bahu yang selalu dapat dijadikan tempat bersandar,
Untuk tangan-tangan yang tak pernah lelah menyeka keringat dan air mata,
Untuk senyum dan semangat tanpa henti,

Uhibbukum fillah *titik dua, apostrof, kurung tutup*

Selasa, 07 Agustus 2012

Kado dari Seseorang

Hari ini saat sedang 'Uji Coba Lapangan' MPKMB di GWW, Fiefah menghampiri gue yang sedang luntang-lantung di tangga menuju panggung GWW dengan hawa tidak biasa.
Fiefah : Dil, nih..
Begitu katanya, sambil mengangsurkan sesuatu yang terbungkus kertas kado biru muda bermotif kerang.

Setiba di rumah, gue membuka kertas kado biru muda bermotif kerang itu dan menemukan ini..

Serta secarik ucapan di atas selembar kertas yang ditulis bolak-balik..

Tanpa identitas pengirimnya.

Terima kasih :)

Meskipun sudah lebih dari setahun memiliki intensitas bertemu yang jarang,
Meskipun sudah lebih dari setahun sangat jarang melihat tulisan tangan itu,
Meskipun mungkin rapat regen di ruang kelas NF sekitar 2 tahun lalu itu menjadi rapat kesekian dari terakhir yang pernah kita lakukan di akhir masa-masa 0.9,

Tapi gue masih bisa mengenali tulisan tangan itu..
Itu tulisan tangan yang sama dengan tulisan tangan pada puisi BEBAS yang dibacakan di koridor kelas XII sekitar 2 tahun lalu.


Beruntung gue ga buka kado itu di GWW karena akan sangat membingungkan kalo tiba-tiba gue berkaca-kaca dan nangis di sana.

Meskipun masih belum tahu persis definisi 'kami' dalam ucapan itu meliputi siapa saja, tapi..
"Uhibbukum fillah *titik dua, apostrof, kurung tutup*"

Kamis, 02 Agustus 2012

Tiba-tiba Kangen

Setelah buka bareng BEM TPB Kabinet Madani 48 dan ketemu kalian,
Setelah sms so sweet dari Lusi,
Setelah status galau Vieta di FB,

Jadi kangen..
Kangen ngerapihin lemari arsip di sekret,
Kangen nyapu sekret,
Kangen bercerita-cerita gaje,
Kangen curhat-curhat tentang complicated love story masing-masing,
Kangen makan bareng-bareng,

Kangen mem-bully dengan muka ga mau kenal kalau mas Kabir yang satu itu udah mulai aneh-aneh..
"Heh, itu Kadep siapa deh?"
"Enggaaaaaak, gue ga punya kadep"
Atau..
"Heh, itu Kabir siapa deh?"
"Kabirnya Lusiiii"
"Kabir elu noh"
Pokoknya ga ada yang mau ngaku..

Atau kalau Kabir yang satu itu udah mulai di-bully oleh kadep lain atau siapapun lah (termasuk di-bully Faisal saat rapim MPKMB), para selir ini siap sigap langsung membela..
"Eh, eh, itu Kabir gue"
"Kakek, itu Kabir saya"
Ditambah terkadang dengan muka cari ribut pake nunjuk-nunjuk nyolot ke orang yang nge-bully Pradit.

Kangen sms saling tanya di antara Dila, Lusi, Ucy, dan Vieta saat ada jarkoman rapim..
"Rapim nanti siapa yang mau jadi selirnya Pradit?"

Meskipun output proker kita adalah..
Tugasnya Biro Secret, hei
Membuat sekret indah
Aman, tentram, dan nyaman
Semua betah di sekret :D
*yell-yell Biro Secret yang dinyanyikan dengan nada lagu Balonku

Meskipun proker pribadi Pradit, masang AC di sekret, ga disetujui karena kuota listrik di SC tidak memadai..

Tapi gue tetep sayang kalian, hey Biro Secret BEM TPB Kabinet Madani :)

Masih awal kepengurusan, fotonya masih pada jaim
Pradit rambutnya alay



Ini kenapa ada yang ikut-ikutan nimbrung di fotonya?

Naaah, ini baru Biro Secret doang
Lusi Diani - Lucy Pertiwi - Prahditiya Riskiyanto - Fadila - Vieta Annisa Nurhidayati