Sabtu, 19 Mei 2012

Smansa Day 2012; Welcome Home

 
Smansa Day 2012
Welcome Home

Itu adalah kata-kata yang ada di atas Gerbang Dalam Smansa hari ini.

Gw ga bisa berkata apa-apa mengenai tagline itu karena hari ini gw sebenar-benarnya merasa pulang. Dikelilingi orang-orang yang berperan dalam pembentukan karakter diri gw. Dikelilingi oleh orang-orang yang gw tau bahwa mereka sayang gw. Dikelilingi oleh orang-orang yang tau bahwa gw sayang mereka. Dikelilingi oleh keluarga terindah gw, Smansa :)

Bermula dari gedung abu-abu di Jalan Ir.H. Juanda nomor 16 Kota Bogor. Persis di seberang Istana Bogor, yaaa sebenernya sih Kebun Raya. Dan itu adalah tempat bermulanya banyak hal. Terlalu banyak hal.

Kalo gw ga masuk Smansa..
Akankah gw bertemu orang-orang itu?
Akankah gw mendapat tamparan-tamparan itu?
Akankah gw mengalami manuver-manuver gila itu dalam hidup gw?
Akankah gw dipertemukan dengan momen-momen bersejarah itu?
Akankah gw memiliki keluarga-keluarga itu?

As usual, closing Smansa Day ga lengkap tanpa adanya band alumni terfavorit sepanjang masa, Jelang UAN. Dengan jingle favorit..
A-ku cin-ta SMA S-A-T-U

Dan tadi ngebawain Mars Smansa..
Di Jalan Juanda berdiri megah
Itulah sekolah kita bersama
Majulah pelajarnya semua
Bak pemuda bangsa nan jaya
Nyatakanlah semangat
Keluarga SMA
Kita kan serukan
SMA Negeri 1 Hidup

Meskipun dipelesetin sih tadi.

Tahun lalu kalo ga salah ada Hymne Smansa..
Puji syukur pada-Mu Tuhan
Atas s'gala lindungan
Sinar dan cahaya-Mu
S'lalu terangi jalanku
Kami siswa SMA 1
Takkan redup berpijar
Demi cita bangsaku
Jayalah SMA 1
:)

Bagi gw, closing Smansa day selalu menjadi salah satu momen di mana gw ngerasa cinta Smansa banget banget. Tunggu tanggal mainnya, MOS Smansa, momen yang jauh lebih bisa membuat gw merasa cinta Smansa banget banget.


Hidup SMANSA
Aku cinta SMANSA
Angkatan Rantai Emas, Juli 2011

Jumat, 18 Mei 2012

TPB Fresh Care (Part 1, TFC dan Kerusuhannya)

Salah satu acara insidentil BEM TPB kabinet Madani adalah agenda dari Departemen Soskemah, TPB Fresh Care (TFC), dengan ketua panitia Salman Fajri, yang memiliki inisial sama dengan temannya salah seorang teman. TFC ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 28 April oke, gw tau post ini udah telat kabina-bina. Pada tanggal 22 April dibuka dengan acara Jalan Sehat muterin IPB sambil mungutin sampah dan pada tanggal 28 diakhiri dengan acara 'Andai Aku Menjadi Faspro', bersih-bersih lapangan parkir GWW yang subhanallah sampahnya banyak sekali.

Rangkaian acara TFC ini dibuka dengan Jalan Sehat pada hari Minggu. Gw naik motor sambil ngebonceng anak Mita (ARL 48, Rusun lt.5, departemen Fokustik) sang PDD yang duduk ngadep belakang untuk foto-foto. Sehat banget dah itu gw -____-"

Awal mulanya banget, di TFC ini gw ditempatkan sebagai staff divisi Pohon Harapan dengan Lusi sebagai koordinator. Lalu secara semena-mena Delmar menarik Lusi menjadi koordinator Acara Pusat dan gw 'naik' jadi koordinator divisi Pohon Harapan. Merasa masih butuh SDM, akhirnya gw pun ditarik Delmar menjadi koordinator Acara Pusat bareng Delmar dan Lusi, dengan tetap harus bertanggung jawab terhadap dunia pepohonan itu.

Ada beberapa insiden antara gw dengan pohon di depan RK OFAC yang akan dijadikan Pohon Harapan. Mulai dari rok yang terangkat karena tersangkut ranting pohon, bahu yang ketiban dahan pohon, dan kerudung yang nyangkut di ranting pohon.
Salman : *muka ga abis pikir* Ya ampun, Dil, lu bermasalah banget dah sama pohonnya.
Delmar : Lu belom minta izin kali, Diiiiil..
Gw : Minta izin sama siapa coba? Kan itu dahan pohon yang udah jatoh.
Delmar : *muka sok horor* Minta izin sama Si Mbah-nyaaaa..
-______-"

Termasuk ember Ferdika yang dijadikan pot untuk pohonnya..
Ratih : Udaaaaaaah, untuk pot ini pake ember Ferdika aja
Semua cangak karena Ferdika termasik tipikal orang yang baik hati dan rajin menabung, sedangkan Ratih adalah tipe-tipe orang yang salah asuhan.
Ratih : Udaaaaaaaah, mumpung Ferdika ga bisa marah
-_______-"

Di acara TFC ini juga ada stand yang terletak di Node X Fahutan yang kini jadi akses bolak-balik RKU dan CCR. Node X Fahutan itu kotoooooooooor banget. Hari Minggu sore seusai JJS, beberapa panitia nyapu-nyapu dan beberes di Node X Fahutan. Gw yang cupu banget skill-nya dalam urusan sapu-menyapu, masa iya gw mengayunkan sapu secara ngasal dan tetep aja sapuan gw membawa debu yang lumayan banyak.

Hari Senin pagi-pagi Ratih dan Salman ngepel Node X ini. Lebih tepatnya Ratih yang ngepel dan Salman memberi dukungan doa. Karena Node X ini akses bolak-balik, hasil pel Ratih juga diinjak-injak kembali oleh orang yang bolak-balik.
Salman : Eh, si Ratih udah ngepel Node X malah diinjekin orang lewat.
Ratih : Itu gw udah ngepel capek-capek tapi diinjekin orang. Gw pelototin orangnya eh tapi ga ngerasa. Yaudah lah gw pel lagi.
Gw, Delmar, Lusi, dan bebebrapa orang lain cuma bisa ketawa-ketawa aja diceritain Salman dan Ratih.

PJ divisi stand di Node X ini namanya Amir, Amiril Mukminin. Pada malam Senin seusai beberes Node X Fahutan pada sore harinya, gw nge-sms dia panjang lebar nanyain stand, apa aja keperluan dekor yang bisa gw bawain dari rumah, sampai nanyain ember Ferdika. Lalu dateng sms balasan..
Eh, ini apa, Dil?
Ternyata eh ternyata, gw meng-sms ke Amir yang salah. Gw meng-sms Muhammad Amir Fauzi. Tidaaaaaaaaaaaaaak. Itu salah kiriiiiiiiiiiiiiim. Bodoh bangeeeeeeeet. Cangak cangak deh Amir nerima sms tentang ember Ferdika. Mungkin dalam hatinya dia berkata 'Ferdika itu siapaaaaaaaaaah?!?!'.

Stand di Node X Fahutan ini berlangsung sepanjang minggu, dari Senin hingga Kamis dan gw tiap hari setor muka di stand ini. Bahkan hari Kamis seusai praktikum gw sempet-sempetnya numpang tidur hampir 2 jam sambil nungguin kelas berikutnya dan katanya sih dibilang cantik sama Badar.

Di Node X itu ada Pohon Harapan penuh masalah yang jadi center of attraction. Harapan yang ditulis orang-orang di situ banyak yang fail paraaaaaaaah. Beberapa yang absurd dan labil difoto dan dipost di blognya Delmar. Ada yang harapannya biar jadi friend Einstein di FB. Ada yang harapannya galau, semoga menemukan tulang rusuk yang sesuai. Ada juga yang harapannya semoga Pohon Harapan itu berbuah.

Di pinggir-pinggir Pohon Harapan, ada stand yang kosong dan malah jadi tempat nongkrong anak-anak BEM. Menurut gw sih itu seru, bisa mengenal anak-anak BEM yang lain dengan lebih dekat, secara selama ini gw ketemunya kalo ga sama anak Secret lagi yaaa sama pengisi Rapim lagi. Paling banter ketemu sama pengisi Forum Sekretaris.

Salah satu stand di situ ada yang jual kaktus. Dan hal paling unik adalah ada temen gw yang galau karena kaktus. Oh meeeeeeeen. Baru tau gw ada galau karena kaktus.

Di stand nganggur yang malah diisi sama anak-anak BEM itu gw pernah nangkring di situ seharian. Makan dari makanan danusan dan minum juga dari minuman danusan. Seharian itu gw kalo ga makan puding, risol, atau donat coklat Bateng dan minumnya Teh Botol Sosro. Kesemuanya itu produk danusan.

Danusan yang udah sebegitu banyak ternyata keuangan TFC masih defisit hingga hari penutupan. Bagaimana kisah ngedanus paling fail sedunia? Tunggu ceritanya di post berikutnya.

Minggu, 13 Mei 2012

Pulang

Gw sakit (lagi) sejak hari Rabu sore. Dari gejala yang dirasakan, sepertinya sih ini tifus. Tapi demi rasa optimis di dalam diri, gw keukeuh berkata ini namanya gejala tifus.

As usual, kalo gw ngerasa ga enak badan dikit ya langsung pulang. Nah, tadi malem, saudara gw yang berdomisili di Ciawi ngabring menjenguk ke rumah.

Anak sulung dari saudara gw yang di Ciawi itu anak Smansa, Benteng Batu, namanya Fajri Muhammad. Sekian lama ga ketemu Aji, dia jadi makin diem aja, mungkin dampak galau kuliah. Dan ternyata juga makin bijak..
Aji : Kak Dila, harus cepet sembuh ya. Sabtu depan siap-siap pulang ke Smansa, dateng ke Closing Smansa Day..
Lalu gw mengalami apa yang sering disebut sebagai fereezing moment, bahasa lokal-nya mah momen cangak.
Pulang?
:')
Ya, pulang..

Pulang ke Jalan Djuanda nomor 16, di seberang Kebun Raya.
Pulang ke Kotak Sabun, Kotak Sabun yang buihnya tak pernah habis.

I wanna go home sooooooooooon :')