Foto di samping ini adalah foto bajar 3 Pandawa yang mengikuti LKBB Sukan Baraya XIX tahun 2010.
Shaf 1 banjar 3
Fadila
Bendahara 2 XXI
Staff Dep.Pendidikan DKM Ar-Rahmah
Pelatih Vocsa 09/10
Shaf 2 banjar 3
Avicienna Ulhaq Moqoddas
Ketua Umum DKM Ar-Rahmah 09/10
Ang.Bid.Rohani XXI
Staff Divisi Komputer KIR
Shaf 3 banjar 3
Anna Octaviani Candra
Ka.Bid.Keanggotaan XXI
DH Cepots *
ga tau persisnya jadi apa*
Dua orang itu termasuk sebagai salah dua guru pertama gw di tahun 2010. Guru yang mengajarkan tentang sabar, fokus, senyum, kerja sama, kompak, tahan banting, no limit, juga rasa saling memiliki dan menjaga.
Kenapa kita menamakan diri sebagai Banjar Idol? Karena kita semua suka nyanyi dan suaranya pada lumayan..
Awalnya kita bertiga sempat bertekad buat ikutan Smansa Idol pas Smansa Day. Bahkan gw udah mau ngebayarin biaya pendaftaran kita bertiga *
gw cuma ngebayarinnya doang, tapi pake dana masing-masing*. Tapi apa daya, gw ternyata jadi Koor.Acara Smandol dan otomatis ga mungkin ikutan, sedangkan Monox ga berani ikutan karena takut dimarahin sama Sekretaris 1 DKM 0,9. Akhirnya cuma Anna yang ikutan dan dia masuk 8 besar.
"Banjar 3 itu kompak. Sama-sama kompak lemesnya"
.Kang Aiph.
"Banjar 3 itu lurus, dalam kemiringan tertentu"
.Teh Day.
Wajarlah banjar 3 ini miring, soalnya kita matanya ga ada yang normal sedangkan baris itu ga boleh pake kacamata. Kocaknya, orang yang baris di tengah adalah Monox, yang notabene minus matanya paling parah di antara kita bertiga.
Kurang lebih pas banjar-banjar dan belok-belok tuh kayak gini..
Monox : Dil, Na, kejar!!
Gw : Lu yang kemajuan, Nox..
Monox : Iya tah?
Anna : Iya!!! Lu tahan..
Bagi yang kenal Monox, tau kan ekspresi mukanya yang ga nahan itu? Nah, suatu hari..
Teh Dedew : Dila, Anna, setelah dibalikkanankan, ga mau tau, bikin Monox senyum. Balik kanan grak!
Oh maaaaaaan.. Itu lama banget sampai bisa bikin Monox senyum..
Apa lagi ya kisah banjar 3?
Banyak deh..
Kita bertiga tuh sama-sama ga turun pasukan tahun lalu *
Anna kan jadi MC, bukan pasukan*. Sama-sama orang yang bermasalah dengan perizinan orang tua. Sama-sama punya adek. Sama-sama garing. Sama-sama juteknya kebangetan kalo lagi pada bete..
Kita bertiga sama-sama peka tapi sensitif..
Oiya, kalo ada keributan beda pendapat di rapt 9DH, bisa ditebak itu kemungkinan besar adalah gw dan Anna. Ga ada di 9DH yang bermasalah melebihi gw dan Anna. Entah kenapa..Gokilnya, karena kepekaan gw dan Anna tuh sama-sama peka, kita sadar bahwa kalo kita ngomong nanti malah debat panjang. Sama-sama peka bahwa kemungkinan besar kita beda pendapat. Sama-sama peka dalam banyak hal. Jadinya gw sama Anna mendingan ga ngomong sekalian kalo udah rapat. Dan percaya ga percaya, justru Anna meninggalkan banyak kesan ke gw karena ke-diam-an kita itu..
Suatu hari gw pernah curhat ke Anna tentang ketidakpekaan seseorang, dan tau respon Anna kayak gimana? Responnya adalah..
Gw yakin, orang itu bukan anak Pandawa. Soalnya dia ga peka bahwa lu udah berkorban kayak gitu ke dia. Dan satu lagi, dia ga mungkin temen deket lu kalo dia bisa sampe ga nyadar udah bikin lu sakit hati kayak gitu.
Saat itu gw cuma bisa senyum doang sambil membenarkan apa yang Anna katakan.
Kepekaan Monox lebih expert, bersama Nabil dan segala kadar kejahilan dan kadar penasaran tinggi yang mereka punya, mereka berhasil membuat gw mengakui satu hal.. *
disensor*
Mau cerita apa lagi ya?
Banyak deh..
Susah diungkapkan dengan dengan kata-kata..
Doa gw untuk banjar ini :
Semoga..
IPB-ku
ITB-nya
UI-nyaBisa memberi penggalan kisah hidup yang luar biasa untuk maisng-masing dari kita..
Amiin :)