Jumat, 25 April 2014

Suka Beda Aja Pikiran Gue Mah..

Gue suka beda aja pikirannya. Mungkin post ini merupakan one of the most frontal post I've ever made di blog ini.

Jadi kemaren ada temen gue lewat koridor Fema, dan katanya dia menemukan sesuatu dari salah satu lembaga dakwah di kampus.
*kalo ga salah hari ini katanya masih ada deh*

Intinya adalah sesuatu itu dibentuk seolah sedang dikafani. Pesan yang disampaikan adalah tentang berhijab. Jangan sampai kain kafan merupakan hijab pertama dan terakhir kita. Yaaa begitulah..

Tapi sesungguhnya sesuatu yang dikafani itu kata temen gue cukup membuat merinding.

Somehow gue merasa ga sreg aja. Mungkin ini di cara pikir gue yang salah. Da apa atuh gue mah ADS begajulan yang bahkan semester 5 kemaren aja masih sering pake celana jeans ke kampus.

Somehow gue merasa 'pergerakan' di kampus itu sedikit-banyak publikasinya tentang ancaman, ketimbang kabar gembira. Mungkin itu juga salah satu alasan mengapa gue ga gabung di kampus.

Basically ga ada orang yang suka diancam.
Ya iyalah.

Jika semisalnya mau membujuk orang untuk berhijab, coba pilih deh mana yang lebih enak kata-katanya. Ini?
Eh lu ga pake jilbab. Dosa lu. Masuk neraka entar.
Atau ini?
Eh lu kalo pake jilbab jadi cantik deh. Dapet pahala pula. Insya Allah masuk surga.
Nenek terbang juga kayaknya akan lebih milih yang kedua.

Sekali lagi,
Basically ga ada orang yang suka diancam.

Temen sekelas gue (perempuan) pas kelas X dan XI ada yang menggunakan cara seperti cara pertama (bahkan redaksi di post ini mengacu pada perkataan beliau beberapa tahun lalu) dan beliau disebelin sama semua perempuan di kelas gue yang ga berkerudung (sesungguhnya gue termasuk yang sebel juga) sampai hampir 2 semester. Serius gue.

Bukannya Rasulullah sendiri yang bilang bahwa sesungguhnya beliau bukan diutus sebagai pengutuk, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Yaaa, gitu deh, gue juga susah membahasamanusiakan apa yang ada di pikiran gue.

Mungkin bisa lebih friendly aja kalo expo(?) tersebut diisi tentang tutorial jilbab syar'i yang ga ribet ketimbang sesuatu yang dikafani itu. Tujuannya insya Allah sama kan?

Atau bisa juga tentang hal-hal menarik apa yang bisa didapatkan ketika berjilbab, semisal ga ada lagi yang namanya bad hair day (gue merasakan ini, ahahaha), ga usah sering ke salon trus uangnya bisa ditabung, dan rambut ga kemerahan akibat kena matahari secara langsung (ini serius *apa atuh gue mah dulu sering berjemur di lapangan upacara pas SMA*).

Begituuuu.
Ini cuma sebatas opini rada frontal dari gue aja, penuh dengan subjektivitas. Maaf-maaf kalau ada yang tersinggung.

Piss.
Love.
And gahul.

Kamis, 24 April 2014

Theme Song

Gue seringkali memberi theme song untuk aktivitas-aktivitas dan/atau orang-orang tertentu di sekitar gue (tapi lebih seringnya untuk orang sih). Sesungguhnya theme song itu biasanya ga disengaja. Adaaa aja hal unik yang bisa bikin sebuah lagu jadi theme song gue atas seseorang atau sesuatu tersebut.

Misalnya aja astro dan Agung itu theme song-nya adalah Takkan Terganti. Kenapa? Karena ketika gue belajar astro bareng Agung dahulu kala *berasa udah tua*, kita hobi banget menyetel lagu itu.

Bukan tidak mungkin ada seseorang dengan theme song lebih dari satu. Ada seseorang yang theme song-nya adalah Armada Masa Depan dan I Won't Give Up sekaligus karena pernah ada sebuah perjalanan di mana gue dan dia terus-menerus mendengar kedua lagu itu dari hapenya dengan menggunakan earphone.

Bukan tidak mungkin juga ada theme song yang berlaku untuk beberapa orang seperti I Just Haven't Met You Yet (ini untuk dua orang Tinformers yang delta NRP mereka senilai dengan NRP gue), Sepatu (ini untuk dua orang Tinformers yang heboh banget maksa-maksa gue denger lagu itu), dan Move Like Jagger (ini untuk PJ aerobik pas gue TPB yang kini di Tinformers punya gelar Manis-Manja karena Move Like Jagger jadi lagu ketika gue aerobik TPB dulu).

Dan hari ini entah mengapa lagu Only Reminds Me of You terputar di hape gue. Untuk dua orang dengan theme song Only reminds Me of You, gue yakin kalian bisa tau bahwa kalian adalah orang yang dimaksud oleh gue, tingkat 4 kita coba lagi yuk? *masih ada ga yak?*

Pagi-pagi lagi, seru-seruan lagi, di koridor rektorat lagi, bertiga lagi. Dengan lagu yang sama, Only Reminds Me of You.
:)
I try to run from your siiiiiiiide
But each place I hiiiiiide
It's only reminds me of youuuuuu
*dinyanyikan dengan ekspresi lebay*

Selasa, 22 April 2014

Cara Gue Dijaga

Sejak kecil hampir selalu terbangun ketika mendengar adzan Subuh, bahkan kini ketika diberi kelonggaran untuk tidak perlu shalat Subuh pun tetap terbangun.
Mungkin ini cara gue dijaga.

Ga suka nonton TV sejak kecil.
Mungkin ini cara gue dijaga.

Didekatkan dengan teman-teman yang baik ketika SMA dan ga pernah nyambung ketika ngobrol bersama teman yang yaaa begitulah.
Mungkin ini cara gue dijaga.

Punya ibu yang doyan belanja dan jadi semangat luar biasa membelikan baju-baju lengan panjang ketika menyampaikan keinginan berkerudung hampir 3 tahun lalu.
Mungkin ini cara gue dijaga

Laptop sering mendadak hang ketika memasuki waktu maghrib karena waktu maghrib hanya sebentar.
Mungkin ini cara gue dijaga.

Tercemplung di jurusan super sibuk sehingga susah payah mencari waktu luang yang bisa jadi dimanfaatkan dengan kurang bijak.
Mungkin ini cara gue dijaga.

Dicemplungkan di kampus dan di sekolah sehingga semakin sulit mencari waktu luang.
Mungkin ini cara gue dijaga.


Tab mati total 2 kali dalam seminggu?
Mungkin banyak yang harus dievaluasi dari kasus tab ini.
T_____T
Coba dipikir ya, Dil. Pake ini *nunjuk kepala* dan pake ini *nunjuk dada*

Selasa, 15 April 2014

What I'm Feeling

Biasanya berlangsung tiap Sabtu sore hingga Selasa malam di pekan depannya.

Sebel adalah..

Minggu, 13 April 2014

Dimengerti

Tiba-tiba jadi inget dengan kata-kata salah seorang temen gue di TIN yang pernah sampai ga abis pikir ketika ngajak pulang bareng dan akhirnya dia malah nungguin gue yang sedang ribet ngurusin hal printilan dulu,
"Wanita itu ingin dimengerti dengan cara yang sulit dimengerti."
*diucapkan sambil geleng-geleng kepala dengan ekspresi ga abis pikir*

.MSAF, F34110049.

Kamis, 10 April 2014

Kelakuan --"

Ada seorang temen sekelas gue pas TPB dulu, namanya Lutfi Muzaqi. Dia anak Ilkom. First impression, pas awal-awal ketemu di TPB dulu, dia enak diliat. Setidaknya ga bikin bosen lah untuk diliat. Next impression, pas udah kenal, enak ditimpuk.

Sekian lama ga ketemu, tetiba dia nge-chat gue kemaren malem di FB. Dan salah satu pertanyaan yang dia ajukan adalah,

Pertanyaan spektakuler .__.

*zoomed*
"makan masih banyak dil?"
Setdaaaaaaaah.
Hina banget gueeee.
T____T

Senin, 07 April 2014

Astrofact [Tahun Kabisat dan Tahun Abad]

Periode bumi mengelilingi matahari adalah 365,25 hari. Itulah mengapa ada tahun kabisat setiap 4 tahun sekali yang  bertujuan untuk membulatkan sisa waktu yang berlebih dari tiap tahunnya.

Tahun kabisat apaan sih?
Itu adalah tahun di mana bulan Februari memiliki hari sebanyak 29 hari. Berbeda dengan Februari-Februari biasa yang hanya ada 28 hari. Untuk memudahkan, konsensus para astronom dan ilmuwan dunia *gue lupa tahun kapan, pokoknya duluuuuu banget* menetapkan tahun kabisat ada pada setiap tahun yang habis dibagi 4.

Kenapa Februari bisa cuma punya 28 hari sih?
Konon dulu Februari punya 30 hari dan Juli punya 29 hari. Trus ketika Julius Caesar berkuasa, di memindahkan jumlah hari di Februari ke Juli karena Juli itu bulan kelahirannya *iya, semena-mena emang*. Jadilah jumlah hari di Februari tinggal 28 dan Juli jadi 31. Dan ga ada yang berani komplain ke Julius Caesar, secara dia sedang berkuasa.

Oke, back to tahun kabisat dan tahun abad.

Pada kenyataannya, dalam setahun bumi mengelilingi matahari tidak tepat 365,25 hari. Tidak tepat 365 hari lewat 6 jam. Melainkan 'hanya' 365 hari, 5 jam, sekian menit, sekian detik.


Ketika pembulatan menjadi tahun kabisat ini terus menerus dilakukan setiap 4 tahun sekali, maka nanti akan ada hari yang 'berlebih' karena pembulatan ini dilakukan ke atas. Kalau hal ini dibiarkan, maka setiap sekitar 120-an sekian tahun akan ada kelebihan 1 hari. Kalo untuk melakukan perhitungan hingga milenia, ini bisa ga presisi coy.

Maka dari itu dibentuklah apa yang dinamakan tahun abad.

Tahun abad apaan lagi deh?
Tahun abad adalah tahun-tahun yang berulang tiap seabad. Tahun ini biasa dijadikan patokan pergantian abad. Biar gampangnya, tahun abad itu adalah tahun yang 2 digit di belakangnya adalah 00, misal tahun 1900, tahun 1800, atau tahun 1700. Gitu.

Tahun abad berarti tahunnya habis dibagi 4 kan ya?
Harusnya berarti jumlah hari dalam bulan Februari-nya ada 29 kan?

Tapi pada kenyataannya, kesepakatan yang ada adalah bahwa setiap tahun abad, bulan Februari berjumlah 28 hari. Kecuali tahun-tahun yang habis dibagi 400.

Lah kenapa jadi cuma 28 hari?
Ya untuk yang tadi itu, untuk kelebihan beberapa menit dan beberapa detik di setiap pembulatan tahun kabisat selama seratus tahun.

Ga percaya?
Silakan buka hape masing-masing. Cek kalender hape. Kalau di hape gue (Nokia E63 *serius ini gue bukan sombong, lha wong hape gue umurnya udah hampir 4 tahun kok*) ada aplikasi untuk 'Go to date'. Silakan cari tanggal 28 Februari 2100. Niscaya keesokan harinya setelah tanggal 28 Februari itu langsung menuju ke tanggal 1 Maret.

Tahun abad mungkin bukan hal yang umum dibicarakan oleh manusia di generasi sekarang. Secara mungkin nyaris ga ada manusia kelahiran tahun 1900 yang masih hidup hingga saat ini, dan bisa jadi nanti kita sudah pada keburu berpulang sebelum menyentuh tahun 2100 kelak.

Tapi kan kita melewati tahun 2000, Dil?
Iya. Kan tapi tahun 2000 abis dibagi 400, makanya jumlah hari di Februari-nya ada 29.

Setidaknya lumayan lah ya kisah mengenai tahun abad ini bisa untuk bekal cerita ke cucu(?) nanti.
:p

Jumat, 04 April 2014

Astrofact [7 Hari dalam Seminggu]

Kenapa jumlah hari dalam seminggu ada 7?
Kayak lagu Afghan yak? Hehe.

Gue tiba-tiba aja inget jawaban dari pertanyaan ini ketika gue pulang rada malem ke rumah dan langit sedang ramai *iya, gue sempet-sempetnya ngeliat langit pas sedang naik motor, haha, parah lu Dil*. Kalau kata Ndu pas SMA dulu itu berarti bintangnya sedang reunian, haha.

Kalau pertanyaannya diganti,
Kenapa setahun ada 365 hari?
Mungkin ini mah udah pada tau ya. Setahun ada 365 (plus seperempat) hari karena waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk berevolusi mengelilingi matahari adalah selama 365 (seperempat) hari.

Kenapa di bulan hijriah (qomariah) ada 29 atau 30 hari?
Ini karena waktu sinodis bulan itu 29,5 hari. Makanya dibikin jadi 29 dan 30. Pembulatan ke atas dan pembulatan ke bawah gitu ceritanya.

Kenapa sehari ada 24 jam?
Karena 24 jam adalah periode sinodis bumi berotasi.

Dil, sinodis itu apa?
Sinodis itu temennya sideris.
Nanti lah ya someday gue jelaskan, Insya Allah
:D

Nah kembali ke pertanyaan awal, kenapa jumlah hari dalam seminggu ada 7?
Jawabannya adalah,
Karena jumlah benda di tata surya yang dapat dilihat dengan mata telanjang ada 7. Apa aja? Ada matahari, bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Seriusan deh itu jawabannya. Meskipun gue biasanya sering beler, tapi yang ini mah enggak kok.

Mereka bertujuh adalah benda-benda yang dapat cukup mudah diidentifikasi keberadaannya dengan mata telanjang. Bahkan gue saking seringnya duduk ngegalau dan mengamati di bawah langit malam bisa menemukan planet-planet itu tanpa teleskop, tanpa Stellarium, tanpa Google Skymap.
*matahari dan bulan mah kebangetan ya kalau ga ketemu --"*
:p

Kartun planet di tata surya, tidak sesuai skala

Kan jaman dulu belum ada teleskop. Trus benda-benda yang bersinar itu tadi (selain matahari dan bulan) pergerakan di tiap malemnya cepet banget gitu, ga beda 4 menit *anak astro pasti ngerti the power of 4 menit :p*, dan ga berkedip di waktu malam. Intinya mereka jadi mudah diidentifikasi karena beda gitu karakternya sama bintang-bintang lainnya.

Mungkin karena orang jaman dulu belum ada hiburan seperti lampu dan internet, akhirnya tiap malem yang mereka lakukan adalah mengamati langit. Itulah alasan mengapa astronomi dahulu sempat berkembang sangat pesat, secara malem-malem kalo ga ada kerjaan ya yang paling enak dilihat adalah langit. Itu juga alasan mengapa astronomi berkembang di daerah padang pasir sono, soalnya langitnya bersih.

Begitu..
Sekian Astrofact hari ini, Insya Allah akan disambung dengan Astrofact lain-lainnya. Kayaknya seru deh kalau gue bikin serial Astrofact, hehe.
Semoga bermanfaat.
:D

Rabu, 02 April 2014

Bumi

Sejak beberapa saat setelah kemunculan di tata surya,
Bumi selalu mengamati Matahari dari jauh,
Dari jarak yang dirasanya aman.

Berada di dekat Matahari selalu menyenangkan,
Matahari membuatnya bersemangat,
Dan memberinya energi terbarukan untuk menghadapi semesta.

Sekian lama Bumi mengamati Matahari,
Kian hari rasanya kian tak biasa.
Mungkin tanpa disadari,
Bumi kagum kepada Matahari.
Asumsikan saja seperti itu.

Bumi kini mengagumi Matahari,
Namun tak berani mendekat.
Bumi tahu,
Selangkah saja ia mendekat,
Maka seluruh tatanan semesta akan berubah.

Bumi kini mengagumi Matahari,
Namun tiap kalinya tak berani terlalu lama.
Bumi tahu,
Sekali saja ia terpaku terlalu lama,
Maka gravitasi Matahari akan menghisapnya tak bersisa.

Bumi menikmati revolusinya,
Sungguh-sungguh menikmati.
Sesekali memang ada gerhana,
Namun itu tak pernah bertahan lama.

Bumi mengerti bahwa berevolusi mengelilingi pusat galaksi tentu melelahkan.
Maka dari itu Bumi lebih memilih untuk tak membuka obrolan dengan Matahari dalam sangat banyak kesempatan,
Sehingga Matahari tak perlu mendengar cerita tak penting mengenai tsunami, angin ribut, ataupun kekeringan.

Dari kejauhan Bumi hanya mampu mendoakan semoga Matahari dikuatkan.
Tak usah merasa sendiri, toh pada nyatanya Bumi tetap di sini.

Rasa-rasanya Bumi ingin selalu berada di dekat Matahari.
Meski seluruh dunia tahu,
Bahwa semesta telah melewati separuh usia.
Bahkan Bumi sendiri tak mampu membayangkan,
Apa jadinya Bumi tanpa Matahari?

Entahlah..
Mungkin tak akan ada kehidupan,
Mungkin tak akan ada acuan waktu,
Mungkin tak akan ada tempat berporos,
Entahlah..

Bumi merasa bahwa terkadang mungkin Matahari ingin berbincang dengannya.
Tapi mungkin Merkurius lebih dekat,
Venus lebih terang,
Dan Mars lebih menarik untuk diajak berbincang karena mengingatkan Matahari dengan seorang kawan jauh, Antares, yang telah sekian lama tak bersua.

Atau bisa jadi,
Mungkin karena Jupiter lebih besar,
Saturnus lebih cantik dengan cincinnya,
Atau mungkin sesekali Uranus dan Neptunus harus mendapatkan perhatian khusus karena letak mereka yang jauh.

Pada akhirnya,
Bumi mengerti bahwa Matahari memiliki planet-planet lain selain dirinya.
Setidaknya, bertemu dalam doa juga sudah lebih dari cukup.
:)