Dalam rangka memeringati hari jadi Kota Bogor, tiap tahunnya diadakan Istana Bogor Open. Istana Bogor Open, sesuai namanya, ialah ajang di mana Istana Bogor terbuka untuk masyarakat umum. Karena acara ini untuk memeringati hari jadi Kota Bogor, maka Istana Open ini biasanya diadakan pada rentang akhir Mei hingga awal Juni. Dari sekian banyak panitia pelaksana Istana Open ini, 2 organisasi yang paling gue ingat adalah PPI (Purna Paskibraka Indonesia) Kota Bogor dan finalis Mojang-Jajaka Kota Bogor.
Selaku orang yang sudah hampir menghabiskan 21 tahun di Bogor, sejujurnya gue telah berkali-kali masuk Istana Bogor. Terhitung gue sudah lebih dari 5 kali masuk Istana yakni ketika kelas 4, kelas 5, kelas 6, kelas 7, kelas 9, kelas 11, dan yang terakhir adalah ketika kelas 12. Yang paling spektakuler sih ketika kelas 12 lalu, gue dan teman-teman gue berangkat dari NF Paledang hanya bawa diri (karena barang-barang harus ditipkan sebelum masuk Istana, jadi kami memutuskan untuk menaruh barang di NF saja). Bersama salah seorang teman yang PPI, akhirnya kami menjelajah Istana dan serasa punya tour guide sendiri, haha.
Ini kelakuan gue 3 tahun lalu.
|
Ipol, Nabil, Amell, gue, Zego, Didit |
|
Kapan lagi foto-foto di Istana |
Di foto yang kedua itu, yang duduk di kiri atas, pakai topi, namanya Isnain 'Aliman, biasa dipanggil Nain. Dia PPI Jawa Barat 2009. Sekarang FTMD ITB. Saat final basket OMI kemarin, dia ke IPB untuk ketemu Luthfi. Kocaknya adalah Luthfi memberi tahu Nain bahwa dresscode-nya warna merah, alhasil dia membawa sweater merah dan nonton di tribun Fateta bersama gue, haha. Nah, Nain ini yang bertindak selaku tour guide pribadi rombongan NF 3 tahun lalu.
Tahun ini gue mendapat info bahwa Istana Open dilaksanakan pada 9, 10, 11, 12, dan 14 Juni. Berhubung tanggal 9 hingga 11 gue ada UAS, maka gue berencana ke Istana pada tanggal 12, hari ini. Gue sudah mengumumkan di grup P1 mengenai rencana gue ke Istana sejak Sabtu lalu, responnya sih positif, luar biasa positif bahkan. Tapi implementasi pada hari-H nyaris nihil. Memang lah ya P1 mah selalu nyaris wacana doang untuk urusan yang seperti ini.
Akhirnya, hari ini gue ke Istana hanya bersama Ari, Dea, dan Andi (padahal Andi bukan P1 *ya sudah lah ya*). Sesungguhnya Fika katanya mau ikut, tapi berhubung yang bersangkutan tak kunjung hadir, akhirnya kami berempat memutuskan untuk mendaftar duluan di DPRD. Tak disangka, di DPRD kami bertemu dengan rombongan TIN 47 sebanyak 12 orang. Menurut penuturan ketua rombongan TIN 47, rencana awalnya adalah terdapat sebanyak 75 orang TIN 47 yang ingin ke Istana, akan tetapi semua berubah sejak jadwal seminar keluar di malam sebelumnya.
Dan kami menamakan rombongan kami adalah MergerTIN, haha.
Rombongan MergerTIN ini ngaco parah. Lawak abis. Ada Kak Novkur. Bagi yang kenal Kak Novkur bisa kebayang lah ya ini rombongan kayak apa kelakuannya.
Mengenai sejarah Istana Bogor, mending browsing sendiri aja lah ya. Atau dateng aja Sabtu nanti mumpung masih buka, hehe.
Ini ada beberapa dokumentasi selama Istana Open tadi siang.
|
TIN 48 yang cuma berempat |
Di paragraf atas sempat gue bahas sedikit mengenai PPI yang menjadi panitia Istana Open dan tadi gue bertemu dengan seorang adik kelas yang alur cetakannya kayak gue banget. Sama-sama dari WL dan Pandawa. Bedanya, dia lebih keren. Dia di WL dulu jadi Pratama Putra Gudep 05.003, dia ikut Jambore Nasional (Jamnas), dia di Smansa ikut LSWK (karena masuk Smansa-nya pakai Jalur Prestasi Jambore Nasional) trus jadi Pradana Liman Seta Gudep 05.025, dan dia di PPI jadi lurah (semacam tumbal ketua angkatan gitu). Sedangkan gue? Gagal Jamnas dan gagal PPI, hehe.
|
Manik Marganamahendra *Itemnya sama kan sama gue? Mungkin karena kami dicetak dari lapangan yang sama* |
Ada yang namanya Ruang Garuda karena di dalamnya ada lambang Garuda Pancasila yang besar dan ruangan ini berfungsi sebagai tempat konferensi gitu.
|
Ruang Garuda |
Ini Istana Bogor dari kejauhan
|
Ga jauh-jauh amat juga sih sesungguhnya |
Di salah satu Wing Istana, ada pemandu yang menjelaskan bahwa Wing ini disediakan untuk menyambut tamu-tamu sekelas menteri yang datang berkunjung.
Kak Novkur : Wah, Dha, si Muklis bisa di sini nih. Dia kan menteri. Menteri Jakpus BEM KM.
Kak Ridha : Kur, kan ini untuk sekelas menteri, berarti seluruh TIN 47 bisa masuk sini. Kan kita semua sekelas sama Muklis secara dia komti.
Gagal paham lah gue mah.
Ini ada lagi foto-foto lainnya.
|
Gue-Andi-Kak Ridha |
|
Sengaja garuda-nya keliatan, biar ketahuan itu di Istana |
|
Ari : "De, lu udah berdiri di atas trotoar aja masih lebih tinggian gue dan Dila" |
|
Berasa foto untuk cover album |
|
Keren-keren di Istana, tetep aja pose-nya ngemper |
Niat awalnya sih mau foto kayak gini,
|
Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 |
Apa daya jadinya kayak gini,
|
Kak Novkur : "Eh ayo kita foto kabinet. Kabinet Drying *nama alat untuk mengeringkan bahan*." |
|
"Pilih Ridha-Novkur" |
Mungkin Kakak-kakak ini lelah..
|
Masih Kabinet Drying |
|
Kabinet Drying, versi kece *cuma gue yang alay* |
|
Seseorang : "Mawaaar, jidat lu sama lapangan ga ada bedanyaaaa" *jleb* |
Seusai dari Istana, gue, Andi, Dea, dan Ari ke Bogor Permai untuk makan es sekoteng. Es sekoteng Bogor Permai ini enak bangeeeeet. Apa lagi jika dimakan ketika siang hari bolong, seusai jalan kaki di Istana.
|
Kombinasi apik dari es, kelapa muda yang muda banget, susu, alpukat, dan pacar cina |
Tetiba gue teringat dengan momen lain bersama Tinformers ketika makan es sekoteng Bogor Permai ini di UTS semester 5 lalu. Ketika itu kami datang sore hari dan pacar cina (yang warnanya merah) sudah habis. Lalu ada salah seorang teman gue yang nyeletuk polos,
F34110049 : Ya udah, ga apa-apa kok ga pake pacar cina juga. Lagian kan pacar cina haram.
Refleks gue dan teman-teman TIN yang lain cuma bisa diam, berhenti menyuapkan es sekoteng ke mulut, dan memasang tampang cemas-cemas-ga percaya. Lalu yang bersangkutan melanjutkan,
F34110049 : Iya lah haram. Yang halal mah istri cina.
Asem dasar.
--"