Rabu, 29 Oktober 2014

Apapun Namanya

Gue kenal seseorang yang kontrakannya di Balio, tapi akhir-akhir ini rute pulangnya jadi memutar yakni Kampus-Laladon-Balio.

Gue juga kenal seseorang yang rumahnya di Ciomas, tapi rute pulangnya jadi memutar yakni Kampus-underpass Jalan Baru-Ciomas.
Tapi itulah cinta, ia memang kata kerja dan bukan kata benda. Maka ia terus bergerak tanpa pernah berhenti, ia ditakdirkan menjadi kata yang begitu berkarakter, penuh daya dobrak, tapi tetap saja sulit untuk didefinisikan.
.Azhar Nurun Ala. [dalam Tuhan Maha Romantis]

Kalau kata Tere Liye mah, 'Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta'
.Fitri Rabbani.

Untuk kasus lu? Ya nikmati aja, Dil
Doain. Seperti biasanya kan? Seperti sebelum-sebelumnya, kan? Doain.

:)
.Radha Santunnia.

Minggu, 19 Oktober 2014

Salah Seorang Adik

"Lu tau ga, Kak? Gue masuk BEM karena lu. Gue suka dengan penyampaian visi-misi dan cara lu ngejawab pertanyaan pas kampanye dan debat publik calon ketua Himalogin waktu itu. Apa lagi dengan jawaban lu untuk pertanyaan gue waktu itu di Korfat. Inget ga lu? Pokoknya dari ketiga calon, jawaban lu yang paling ngena buat gue. Makanya gue bertekad mau nyoba masuk organisasi yang ada lu-nya. Misalnya lu ada di Himal waktu itu, mungkin sekarang gue di Himal."
.Seorang Adik.

Atas sangat banyak cerita selama beberapa hari ini,
Terima kasih :)
Terima kasih banyak :'

Untuk yang saat ini sedang diperjuangkan,
Nikmati prosesnya,
Ambil pelajaran sebanyak-banyaknya :)

Senin, 13 Oktober 2014

Gerhana

Akhir-akhir ini di langit hatiku sering terjadi gerhana
Gerhana matahari lebih tepatnya
Dengan kamu sebagai mataharinya

Tapi persis beberapa hari lalu di langit bumiku juga terjadi gerhana
Gerhana bulan lebih tepatnya
Dengan kamu tetap sebagai mataharinya

Sebegitu tak relanya kah kamu, wahai Matahari?

..
Sayangku, ku percaya alam pun berbahasa
Ada makna di balik semua pertanda
..
Dewi Lestari, dalam 'Firasat'

Selasa, 07 Oktober 2014

Beberapa Hari ke Belakang

Ada cukup banyak yang bertanya mengapa gue jarang nulis beberapa hari ini. Jawabannya sederhana. Gue punya wadah baru untuk menyalurkan apa-apa yang gue rasakan dan pikirkan. Berwujud. Nyata. Sehingga tak perlu repot-repot ke dunia maya.

Aktivitas menulis draft post di laptop yang gue lakukan selama beberapa hari ini adalah mencicil kisah tentang kalian.

Iya, kalian :)
Terima kasih..
Terima kasih atas sebegitu banyaknya sudut pandang yang sangat mengakomodasi cara kerja pikiran gue yang luar biasa random :)

Terima kasih atas penerimaan yang luar biasa hangat dan menyenangkan.
Terima kasih karena di sini gue merasa diberdayakan :) karena pada dasarnya tiap orang itu ingin diakui keberadaannya, ingin bermanfaat untuk orang di sekitarnya.

Kalau kata Ibu mah,
Untuk apa memperjuangkan sesuatu yang ada atau enggak adanya Kakak ga berpengaruh di situ?

Yang terpenting, terima kasih telah membuat gue selama 2 minggu ini menjadi anak rantau. Meski hanya 12 km dari rumah. Setidaknya perantauan 12 km ini memberi banyak pemahaman baru mengenai rumah, mengenai betapa objektif dan demokratisnya orang tua gue, mengenai hampanya keterpisahan, dan mengenai manisnya pertemuan.

Sebulan ke depan, sabar-sabar aja kalau mbak yang satu ini sedang kambuh rempongnya.

Satu hal yang gue semakin yakini adalah setiap orang memang punya potensi untuk menjadi baik, tinggal bagaimana mencari dan menggalinya
:'

Ayo bersiap,
Kencangkan tali #sepatu karena kita akan berlari bersama lebih kencang
:)

Do-Win
Lakukan-Menangkan
^^9