Selasa, 03 Oktober 2017

Cari Aman

Cari aman adalah frasa yang sangat sering gue temukan semasa SMP dan SMA dahulu. Frasa ini lazim muncul pada kegiatan ekskul atau kegiatan MOS yang ber-tensi cukup tinggi (anyhow, ekskul gue sejak SMP entah kenapa memang sering ada adegan ber-tensi tinggi, gue juga suka ga paham kok ya mau-maunya ikut ekskul yang tipe-tipenya kayak gini) dan bermakna kurang lebih seperti diam ketika ditanya, karena mostly orang-orang yang menjawab suatu pertanyaan justru malah akan ditanya-tanya dan dicecar lebih lanjut oleh pemegang komando pada saat itu.

Kalau diletakkan dalam adegan-adegan ber-tensi tinggi, bisa jadi kayak gini..
Senior : "Heh, kamu. Jawab! Jangan cari aman!!"
Atau..
Senior : "Eh, ini yang lain ga ada yang mau ngomong, bukan?! Pada cari aman?!"

Tapi di dunia kerja ini gue menemukan bentuk definisi baru dari cari aman, yaitu ngomong panjang tapi ga bermutu, asal ngomong, nambahin komentar yang ga penting/ga relevan dengan topik, untuk cari perhatian ke atasan. Atau yang lebih parah, melakukan itu semua agar kelihatan ada kerjanya.

Dan sesungguhnya, ketemu dengan manusia yang cari aman versi dunia kerja, lebih bikin gue pengen nabok pelakunya.

Minggu, 01 Oktober 2017

These Days

Fa idzaa faraghta fanshab.
Wa ilaa rabbika farghab.
It's just like something that you've dreamed about for three years dan lu sudah bekerja keras untuk hal itu tapi di saat eksekusi ada yang namanya "kuasa Illahi" dan hati lu sangat kacau, mood lu berubah, lalu pada akhirnya lu ga berhasil mendapatkan itu. Honestly, gue cukup jarang memperjuangkan sesuatu sampai sebegininya tapi hasil akhirnya bukan berhasil.

But it's okay.
Life must go on.

Mungkin ini anugerah, gue-nya aja yang masih belum paham.

Next,
Bekerja keras untuk urusan yang lain,
Dan berharap pada Tuhanku.

Salam meletus balon hijau :"