Mati gw.Nilai-nilai gw ancur semua. Walopun ga do re mi fa sol-do re mi fa sol amat, tapi kalo kita meng-konversi do tinggi jadi angka delapan, nilai gw jadi fa sol la si do, hanya ada satu angka 9.
Kenapa nyokap gw bisa ujug-ujug memegang hasil nilai ulangan gw yang fa sol la si do itu? Ternyata, pada hari Rabu paginya, nyokap gw berangkat dari rumah rada siangan, karena dia baru ada kuliah S3 sekitar jam 9an.Nyokap gw adalah orang yang apik banget. Maka pada pagi hari sebelum dia berangkat kuliah, dia memutuskan untuk ngerapihin meja belajar serta lemari gw, yang sebenernya menurut gw biasa-biasa aja tapi menurut dia berantakan banget, dan
Oke. Kembali pada kejadian di malam hari.
Gw yakin, nyokap gw sebenernya kecewa ngeliat nilai gw yang cuma segitu. Tapi, begitu ia mau memulai 'pidato'-nya mengenai nilai sekolah dan masa depan gw, ia sempat melihat berkeliling kamar gw sejenak dan matanya terpaku dua detik pada medali 8RC, lalu melanjutkan melihat sekeliling gw dan terpaku pada kertas buram yang sedang gw coret-coret, pinsil di tangan kanan gw, dan kalkulator yang terletak tidak jauh dari tangan kiri gw.
Lalu nyokap menarik nafas panjang, dan membuangnya perlahan, lalu berkata :
"Ibu yakin, Kakak udah gede. Kakak tau mana yang salah, mana yang bener. Sejauh ini, yang Kakak lakukan ga salah kok. Kalo Kakak ngerasa saat ini memang waktunya untuk hal-hal seperti ini, yaaaa, jalanin aja. Semua ada waktunya kan?"Lalu ia tersenyum maklum dan kembali berkata :
"Kejar terus olim astro-nya ya Kak!! Harus sukses. Jaman Ibu belom ada yang beginian"Memang, ia adalah Ibu terbaik sepanjang masa :)
NB : Meskipun ga lolos olim astro, tapi nilai rapor gw ga se-abstrak yang diperkirakan oleh nyokap. Dan hal yang paling gw senang adalah dia bangga dengan ranking gw yang 'hanya' 17 dengan rata-rata 83.96. Yaaah.. setidaknya udah menembus 20 besar, setelah 3 semester sebelumnya ga pernah masuk 20 besar di kelas..
2 komentar:
toh terbukti kan?
ibu lo memang punya anak yang sangat hebat :D
haha
thx ya nis :)
Posting Komentar