Minggu, 17 Oktober 2010

Matahari di Atas Kota Bogor

Berhubung Bumi memiliki kemiringan ekliptika sekitar sebesar 23.5 derajat terhadap Matahari, jadi sepanjang tahun, Matahari terlihat seolah mondar-mandir aja di sekitar 23.5 derajat LU dan 23.5 derajat LS.

Setelah gw melihat salah satu situs pengetahuan, gw mendapat info bahwa Bogor terletak pada 6.5 derajat LSWK.

Jadi, boleh kan gw berkesimpulan bahwa ada saatnya, dua kali dalam setahun, di mana Matahari berada tepat di atas Bogor.

Akhirnya, pada suatu hari, karena gw ga berhasil memecahkan soal matematika, pikiran gw melayang-layang, dan seolah mendapat ilham emang si Ilham anak siapa? gw menemukan sebuah cara perhitungan sederhana untuk mengetahui kapan Matahari ada tepat di atas Kota Bogor.

Awalnya gw sempet ragu apakah perhitungan gw ini valid atau enggak. Lalu gw sempat bertanya ke Agung, eh ternyata jawabannya ga nyambung, dia malah ngasih rumus untuk nyari tau berapa panjang siang kalo Matahari ada di atas Kota Bogor.

Akhirnya, gw bertanya ke tiga orang, yang setahu gw memang sangat jago dan lebih berpengalaman untuk masalah-masalah kayak gini, yaitu A' Elfan, Nur adhi, dan Pak Bas.

Akhirnya, inilah perhitungan gw :
(6.5 : 23.5) x (365.25 : 4)
Sangat sederhana, makanya gw sempet ragu ini valid atau enggak.

Jadi, 6.5 adalah letak Bogor, dari range 23.5 derajat. Trus 365.25 adalah waktu yang dibutuhkanBumi untuk berevolusi mengelilingi Matahari, dan 4 adalah Bumi melakukan 4 kali perjalanan sejauh 23.5 derajat dalam setahun, yaitu dari Equator ke Tropica Cancer lalu ke Equator lagi terus ke Tropica Capricorn dan akhirnya sampai ke Equator lagi.

Pokoknya, dari perhitungan di atas, gw mendapatkan angka 25.26.

Maksudnya, 25.26 adalah jumlah hari yang harus ditambahkan 23 September atau dikurangi dari 21 Maret.

Jadi, Matahari ada di atas Kota Bogor pada 25.26 hari sebelum tanggal 21 Maret dan 25.26 hari setelah 23 September setiap tahunnya.

Hal yang masih gw bingungkan selama ini adalah pembulatannya. Kalo secara matematis kan harus dibulatkan ke bawah, sehingga hanya 25 hari saja. Tapi kalo mau dipikirkan menggunakan logika, jika dilakukan pembulatan ke bawah, jadi sebenarnya Matahari belum berada di atas Bogor donk ?

Okeh, gw bingung..

Biar gampang, kita ambil 2 angka aja ya, 25 dan 26.

25 atau 26 hari setelah tanggal 23 September, dan 25 atau 26 hari sebelum tanggal 21 Maret.

25 atau 26 hari setelah tanggal 23 September ternyata adalah 18 atau 19 Oktober. Besok dan lusa coy. Insya Allah, besok dan lusa gw mau berdiri di Lapangan Dalam Smansa jam 12 siang untuk mengecek apakah gw memiliki bayangan atau tidak.

Lalu, 25 atau 26 hari sebelum tanggal 21 Maret adalah tanggal 23 atau 24 Februari (kalo tahun kabisat, berarti tanggal 24 atau 25 Februari). Ngecek lagi ah taun depan, Insya Allah :)

Tidak ada komentar: