Kelas X
Seperti biasa, LC XIX waktu kelas X itu gw masih belom masuk pandawa. Yang jelas hari itu gw langsung jatuh cinta sama PDU 2. Hal itu menyebabkan gw berkata "Iya" saat siang harinya kelas gw dikepung anak XXI yang pada ngebujukin untuk masuk Pandawa.
Kelas XI
Jadi official-nya XX yang sedang LC. Cuma hormat doang dua kali, pas pasukan 17 dan 8 lewat, juga pas bendera naik. Ga pake panas lhoo..
Kelas XII
Jadi petugas upacaranya. Cita-cita
Ternyata belum banyak berubah..
Tribun dirigen masih tetap horor, dan altar masih tetap licin. Bayu juga masih tetap inovatif. Anna masih tetap lupa tanggal dan lupa lagu. Monox tetap membaca doa secara impromptu, tanpa teks, dan dengan tatapan kosong. Kepala Nicko juga masih tetap ketinggalan kalo balik kanan. Radit masih tetap bikin mau ketawa dengan ekspresi flat khas dia. Manda kepalanya masih miring-miring kalau langkah tegap. Ipol tetep aja lama ngangkat baki-nya. Bocin tetap sipit dengan poni menjuntai. Senyumnya Nain tetap cuma sebelah sudut bibir aja yang terangkat. Seyumnya Tita tetap menenangkan. Nabil tetap rajin bikin kue.
Satu hal lagi yang juga belum berubah, gw tetap sayang sama XXI..
Cerita lengkap mengenai LC dan segala kerepotannya akan diulas di post lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar