Minggu, 09 Oktober 2011

Apa yang Salah dengan Kata-kata ini?

Institut
Gw pernah mendengar seseorang berkata..
"Yaaa kalo institut mah udah lebih spesifik bakal pelajarin apa nantinya. Makanya gw pilih universitas, biar pilihannya lebih luas"
Menurut gw, itu adalah alasan yang rada ajaib, ga cerdas, dan ga nyambung. Secara jahat dan semena-mena, gw sih menyimpulkan bahwa dia adalah orang yang hanya mengincar kemegahan dan prestise dari warna sebuah jas almamater semata, yang dalam kasus orang ini warnanya adalah kuning. Apapun jurusannya, yang penting almamaternya warna kuning.

Menurut gw lagi, secara ini adalah blog gw, orang kayak gini adalah orang yang belum bisa menentukan secara spesifik hal besar apa yang akan jadi tujuan dia suatu hari nanti. Gw juga sempet ga abis pikir, ada aja anak Smansa berpemikiran primitif kayak gitu.


Pertanian
Apa yang salah dengan kata ini? Kenapa banyak banget yang menaikkan sebelah alisnya kalau mendengar ada seseorang yang mau kuliah untuk menekuni salah satu bidang pertanian?

Emang mereka pikir, mereka semua makan apa? Masih makan nasi kan? Emang mereka kira nasi didapatkan dari apa? Apa jangan-jangan mereka lupa bahwa ada yang namanya 'sawah' untuk menanam apa yang nantinya akan kita jadikan makanan pokok sehari-hari itu.

Jika sampai suatu hari nanti di antara mereka ada yang bisa makan mesin, baut, atau mur aja deh yang ukurannya kecil. ATAU. Jika suatu hari nanti ada yang berhasil makan uang yang kalian kumpulkan dengan susah payah. Baru deh gw mengizinkan untuk merendahkan pertanian..


Bogor
Sebernya gw juga bingung sih kenapa gw mau-maunya kuliah di Bogor. Kalau gw suatu hari nanti menulis CV, maka nanti jadinya bakal kayak gini..
..
Tempat, tanggal lahir : Bogor, 27 Juni 1993
Identitas : KTP Kota Bogor .. .. ..
Alamat : .. .. .. .., Bogor 16132
..
..
Riwayat Pendidikan
TK Kartika III/4 Badak Putih, Bogor (1997-1999)
SD Negeri Polisi 5 Bogor (1999-2005)
SMP Negeri 4 Bogor (2005-2008)
SMA Negeri 1 Bogor (2008-2011)
Institut Pertanian Bogor (2011-sekarang)
..
Yaaa palingan yang baca CV gw lieur karena kebanyakan kata 'Bogor'. Belom lagi kalo ada prestasi, pengalaman kepanitian, dan pengalaman organisasi.

Kalau ada yang berkata..
"Gw ga mau kuliah di Bogor, gw mau merantau, gw mau menantang diri gw sendiri untuk hidup mandiri"
Yaaa, ga salah siiiiih. Tapi jangan salahkan jika nanti akan datang masa-masa di mana 'gw kangen rumah banget banget' dan ga jarang saat-saat itu datang justru di saat jadwal pulang masih lama.

Ga sediki sih yang bilang
"..nanti ga mandiri.."
"..nanti ga berkembang.."
"..nanti ga ada pengalaman baru.."
Dan "ga.. ga.." yang lainnya
Pengen berargumen sih sebernya, tapi nanti post ini akan menjadi amat sangat terlalu panjang sekali.

Tapi tetep aja, gw menemukan amat sangat banyak sekali hal positif karena gw kuliah di Bogor.

Contoh mudahnya, misalkan ada libur dadakan sehari penuh. Jika kalian berkuliah di Bandung atau Jogja, mau pulang tapi nanggung bangeeeeeeet. Sedangkan jika kalian kuliah di Bogor, beuuuuh, pasti langsung cabut keluar kampus, nyetop angkot, dan sampai rumah :D

Jangankan ada kosong kuliah sehari penuh. Ada kosong 6 jam aja gw bisa pulang, makan di rumah, bawa baju untuk reshuffle isi lemari di asrama, dan balik lagi ke kampus.

Hal lain yang gw pelajari dengan kuliah di Bogor adalah mengenai cara berkomunikasi dengan efektif dan jelas. Bagaimana caranya agar orang yang bertanya suatu alamat atau tujuan wisata ke kita dapat sampai di tujuannya dengan selamat, efisien, dan yang paling penting adalah tanpa nyasar. Kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menunjangnya adalah kemampuan menggambar, which is gw tadinya abstrak banget kalo ngegambar. Yaaa lumayan lah, gw merasa gambar-gambar gw, khususnya gambar peta, sekarang lebih mudah dipahami oleh orang yang bertanya.

Hal utama kenapa gw mau kuliah di Bogor, ini adalah salah satu bentuk bakti gw ke orang tua gw, karena ga ada yang tau umur mereka sampai kapan.
Apa yang lebih membanggakan dari anak yang mengabarkan prestasi gemilangnya di kampus via telepon? Yaitu anak yang pulang untuk bertemu keluarganya sambil menceritakan prestasi-prestasi gemilang yang diperolehnya di kampus.
.Fadila, 2011.

Sebenernya, salah satu tujuan terselubung dari post ini adalah promosi IPB ke siapapun yang membacanya, khusunya anak Smansa. Tujuan yang lebih utamanya adalah curhat karena pandangan-pandangan yang ada mengenai IPB masih ga jauh-jauh dari sawah, traktor, TPB, dan asrama.

Jadi inget quote salah seorang sahabat..
"Jika kalian masih sangat ingin menjadi alumni yang berkontribusi lebih banyak untuk Smansa, maka IPB adalah pilihan yang harus dipertimbangkan"
.Karizma Rindu Inyatullah.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

''Hal lain yang gw pelajari dengan kuliah di Bogor adalah mengenai cara berkomunikasi dengan efektif dan jelas. Bagaimana caranya agar orang yang bertanya suatu alamat atau tujuan wisata ke kita dapat sampai di tujuannya dengan selamat, efisien, dan yang paling penting adalah TANPA NYASAR.''

Gw kurang lebih setuju sama isi post lu, tapi kalimat lu yang ini membuat gw mau ketawa dengan tampang innocent. soalnya gw udah beberapa kali ditanya jalan saat lagi di Bogor, tapi gw tipe yg suka disorientasi arah dan posisi. akibatnya gw udh beberapa kali menyesatkan orang yang nanya hahaha... #tampanginnocent

Dila.Dila mengatakan...

waaaaaaaaaaah, parah lu, cheeeeeeeeeeeeenk

Anonim mengatakan...

TEKAD:
POKONYA PAS 'KARAK NGANGKAT-nya' BB, IPB harus
BAGUS..
KREATIF..
dan MENARIK..
HIDUP PERTANIAN INDONESIA!

#mahasiswamode:on

Unknown mengatakan...

CV gue malah di depok, bandung, dan bogor. hahaha

Pilihan universitas yang luas itu juga enggak menjamin seseorang bakal sukses toh? sampai sekarang aja di kampus gue buat ganti status dari Institut menjadi Universitas masih banyak protes sana-sini (curcol)

Dila.Dila mengatakan...

@ tejo :
setujuuuuuu

@ anonim :
ndu yaaaaaa?