Kamis, 05 November 2015

#MatahariAkar [Lele]

Kemarin di beberapa grup-grup Indonesia *gaya beut lah, padahal cuma punya grup Jepang empat buah doang* yang gue ikuti sempat ramai perihal gempa. Ngomong-ngomong tentang gempa, gue jadi mau cerita tentang lele. Apa hubungan antara gempa dengan lele? Silakan dibaca saja, haha.

Awal mula ceritanya adalah gue pernah berjalan-jalan ke supermarket untuk mencari ikan dan menemukan ikan salmon. Gaya banget kan di sini gue makannya salmon, haha. Tapi sayangnya dia mihiiiiiil.

Karena tetiba gue rindu pecel lele, setelah membeli salmon mihil itu pikiran liar gue menuju kepada sebuah simpulan bahwa bisa jadi kalau semisal ada lele dijual di supermarket maka harga lele itu kemungkinan akan lebih murah daripada salmon. Lalu dengan polosnya gue mengutarakan simpulan semena-mena gue kepada seorang teman dari Indonesia.

Oleh teman Indonesia yang sudah lebih lama di sini, gue diberitahu bahwa lele adalah simbol gempa, makanya dia ga dijual di Jepang. Gue ga tau deh itu lelenya salah apa sampai-sampai dia dijadikan sebagai simbol gempa.

Pantas saja di pinggir-pinggir jalan raya, kita dapat dengan mudah menemukan billboard seperti ini.
Ini lele versi kartun

Orang jepang memang terlalu kreatif gitu, lele aja dibikin versi kartunnya, hehe. Kartun lele ini sesungguhnya menandakan bahwa di sekitar lokasi billboard tersebut terdapat tanah lapang yang dapat dijadikan sebagai tempat evakuasi kalau ada gempa.

Ngomong-ngomong tentang gempa, ada pesan moral yang gue dapatkan dari seorang kakak di sini bahwa,
"Kalau ada gempa, selama orang Jepangnya belum panik, kamu ga usah panik, Dil."
.Mbak Indri.

Ngomong-ngomong tentang Mbak Indri, Mbak Indri ini adalah adik bungsu dari Bu Rini yang laboran TIN. Ga pada kenal kan? hehe.
#ApaLuTehDil

Ngomong-ngomong tentang gempa (lagi), Sensei Japanese History gue beberapa pekan lalu dengan tenangnya bercerita,
"Di Jepang ini sering terjadi gempa karena di sini terjadi pertemuan beberapa lempang benua. Di sini ada yang udah pernah ngerasain gempa, belum? Heumm, mungkin orang Indonesia pernah. Yaaaa, yang jelas, kalau kalian (anak-anak STEP) setahun berada di Jepang, besar kemungkinan kalian akan merasakan gempa. Siap-siap ya. Haha *ketawa datar*. Kita hanya bisa berdoa semoga gempanya tidak berpotensi menimbulkan kerusakan besar."
Zinnnggg
Kami sekelas cuma pada bisa diem doang dengan muka horor. Haha.

Tentang lele gempa ini, doa gue sama seperti doanya Sensei,
Semoga selama setahun di sini, gempa-gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan kerusakan besar.
Aamiin
:)

*Foto diambil dari Google (lupa nyatet alamatnya apa), tapi di sekitar lokasi tenpat gue tinggal ini gambar di billboard-nya memang seperti itu.

Tidak ada komentar: